Sabtu, 23 November 2024
Andalkan Pola Tanam Berbasis Ramah Lingkungan

Hadapi MEA, Petani Pisang Kirana Lumajang Genjot Kualitas Produk

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015, petani pisang Lumajang terus berbenah diri dengan menggenjot kualitas melalui gerakan pola tanam berbasis lingkungan. Sebagai pilot project, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lumajang bersama Asosiasi Petani Pisang Seroja di wilayah Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Gucialit menerapkan lahan percontohan seluas 40 hektar.

“Pola tanam ramah lingkungan ini diterapkan untuk menjamin mutu dan kualitas komoditi pisang, yang sejauh ini telah mendapatkan sertifikat internasional Global GAP dan dijamin aman, untuk naik level lebih tinggi lagi. Yakni, dengan menjamin mutu produk dengan kualitas tanam organik yang tidak menggunakan zat kimia berbahaya,” kata Ir Paiman kepada Sentral FM, Rabu (19/11/2014).

Pola yang diterapkan, dimulai dari pembibitan hingga penanaman yang menggunakan media organik. Penggunaan pupuk dari kotoran hewan dan tidak sedikitpun menggunakan pupuk kimia.

“Bahkan, ketika pembungkusan buah di pohon sebelum panen, juga menggunakan media pembungkus khusus yang ramah lingkungan. Istilahnya dibrongsong. Hal ini untuk menghindarkan buah dari ancaman hama sehingga dari sisi tekstur warna dan keseluruhan buah dalam kondisi yang baik sampai saat panen. Wabup As’at Malik juga mempraktekkan pembongsongan ini langsung dikebun bersama petani,” bebernya.

Setelah itu, pada pasca panen, proses persiapan hingga pengiriman ke pasar juga dilakukan dengan ramah lingkungan. Petani menggunakan pembungkus yang telah dinyatakan aman dari zat kimia.

“Media pembungkus menjamin kualitas buah tahan lama tidak membusuk sampai pasar. Sebab, pada proses ekspor beberapa waktu lalu, karena waktu pengirimannya lama, sebagian buah pisang mas kirana yang dikirimkan melalui kontiner membusuk,” jelasnya.

Melalui pola tanam seperti ini, Ir Paiman yakin, pisang Mas Kirana Lumajang akan semakin menaikkan level kualitasnya di pasar internasional. “Market internasional tuntutannya produk aman dari sisi kesehatan. Melalui pola tanam organik inilah yang dipilih disukai konsumen internasional,” jlentrehnya.

Hasil pengembangan komoditi dengan pola tanam ramah lingkungan ini, awal 2015 bersamaan dengan diberlakukannya MEA, akan diekspor Asosiasi Petani Pisang Mas Kirana Seroja ke berbagai Negara. Termasuk ke Negara-negara ASEAN, diantaranya Singapura dan Malaysia.

Sementara itu, Endang Puspitaningsih Kepala Seksi Buah-Buahan Bidang Hortikultura Distan Jatim menyampaikan, peningkatan kualitas tanam dan pasca tanam serta pengembangan lahan pisang Mas Kirana mendapatkan support penuh Distan Jatim.

“Sebab, komoditi pisang Mas Kirana menjadi unggulan Jatim yang mampu bersaing menghadapi MEA. Kami mensupport penuh pembinaan petani dan mendorong dilakukan sertifikasi kebun sehingga komoditinya benar-benar terjaga. Tujuannya, agar tidak dialihkan ke tanaman lainnya,” kata Endang Puspitaningsih. (her/rst)

Foto : Ilustrasi

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
29o
Kurs