Kementerian Keuangan memastikan generasi muda mulai menyadari pentingnya berinvestasi pada instrumen obligasi ritel dengan menjadi investor terbesar bagi penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR007.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman dalam pernyataan di Jakarta, Senin, mengatakan generasi milenial dengan usia 19-39 tahun telah mendominasi porsi penjualan SBR007.
Generasi milenial tercatat menjadi investor terbesar dari penjualan obligasi ritel ini hingga mencapai 50,85 persen dari total investor.
“Hal ini menunjukkan bahwa saat ini generasi muda semakin sadar untuk berinvestasi sejak dini,” kata Luky.
Luky menambahkan generasi Z dengan usia 19 tahun kebawah juga ikut terlibat dengan menjadi investor SBR007 meski dengan porsi yang lebih kecil yaitu 0,33 persen.
Ia mengatakan, tidak hanya generasi milenial, namun jumlah investor baru yang meminati SBR007 juga ikut meningkat yaitu sebanyak 9.956 investor.
Meski demikian, terdapat 229 investor lama yang membeli SBR007, sejak pemerintah pertama kalinya menerbitkan SBR secara online, dengan nominal pembelian sebesar Rp57,97 miliar.
Capaian positif lain dari penjualan SBR007 adalah banyaknya masyarakat yang mulai belajar berinvestasi dengan membeli instrumen ini melalui pemesanan sebesar Rp1 juta atau pada batas bawah pembelian.
“Jumlah pemesanan Rp1 juta mencapai 1.006 investor dengan total volume Rp1 miliar. Capaian ini diharapkan terus berlangsung ditengah upaya perluasan basis investor dalam negeri,” ujarnya.
Total pemesanan pembelian SBR007 mencapai Rp3,2 triliun, meski pada Juli 2019 tidak terdapat SBN ritel yang jatuh tempo dan tingkat kupon obligasi ritel ini lebih rendah dari seri sebelumnya.
Jumlah investor ritel terbesar yang melakukan pemesanan berada pada rentang Rp1 juta-Rp100 juta yaitu mencapai 68,98 persen.
Meski generasi milenial mendominasi pemesanan, namun dari sisi volume, kelompok baby boomers masih tetap investor terbesar dari sisi nilai yaitu mencapai Rp1,34 triliun atau 41,73 persen dari total volume.
Dari kelompok profesi, pegawai swasta mendominasi penjualan SBR007 hingga 38,43 persen, disusul wiraswasta 19,14 persen dan PNS/TNI/Polri 10,29 persen.
Namun porsi pemesanan, masih didominasi oleh wiraswasta sebesar 36,68 persen disusul pegawai swasta 28,46 persen dan ibu rumah tangga 13,7 persen.
Rata-rata volume pemesanan per investor mencapai Rp214,08 juta atau turun dari rata-rata volume pemesanan di penerbitan SBR sebelumnya Rp237,31 juta.(ant/iss/ipg)