Jumat, 22 November 2024

Menghadapi MEA, Masyarakat Jangan Menilai Berlebihan Dokter Asing

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Menyongsong diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015 mendatang, potensi berdatangannya tenaga medis, terutama dokter asing untuk bekerja dan praktek di Indonesia akan terbuka lebar. Hal ini menjadi perhatian serius kalangan praktisi medis, pasalnya selama ini masyarakat Indonesia terlalu menganggap dokter asing berkemampuan lebih dibandingkan dokter domestik.

Hal ini disampaikan dr Buntaran Supriyanto, Mkes, Sekda Lumajang kepada Sentral FM, Selasa (18/11/2014). Diberlakukannya MEA berarti tidak ada lagi pembatasan terhadap segala bentuk aktivitas sektor perekomian dan tenaga kerja.

“Bahkan, nanti tidak menutup kemungkinan dokter asing juga berbondong-bondong untuk hijrah ke Indonesia dan berpraktek di sini. Termasuk juga, bisa jadi mereka datang dan praktek di Lumajang,” katanya.

Jika itu yang terjadi, maka tenaga medis domestik akan bersaing kompetitif dengan tenaga medis asing dari Negara-negara ASEAN ini. Yang menjadi kekhawatiran adalah, mind set masyarakat Indonesia yang selama ini selalu melebih-lebihkan kemampuan dan kehebatan pelayanan dari tenaga medis asing.

“Coba saja dilihat, orang-orang yang kaya jika sakit sedikit saja sudah dibawa ke Singapura. Apa di Indonesia ini sudah tidak ada rumah sakit dan dokter. Kalau memang penanganan medisnya di Indonesia tidak memadai dan tidak ada sama sekali tidak apa-apa,” paparnya.

Akan tetapi, masih kata dr Buntaran Supriyanto, pelayanannya medis di tingkat domestik ada dan bahkan memadai. Pun demikian, tenaga dokter sampai dokter ahlinya ada. Bahkan sarana dan fasilitas medisnya di Indonesia lengkap.

“Mungkin hal ini disebabkan masalah gengsi saja. Kalau dirawat di Rumah sakit luar negeri, gensinya naik atau bagaimana. Ini bagi mereka-mereka yang memang penyakitnya bisa ditangani di tanah air lho. Saya berharap masyarakat jangan terlalu berlebihan menganggap dokter asing itu lebih baik dari dokter di tanah air,” ujarnya.

Ketika MEA sudah diberlakukan 2015 mendatang, dr Buntaran Supriyanto, Mkes mengkhawatirkan jika tenaga medis asing sudah berdatangan dan praktek di tanah air, maka tenaga medis lokal akan tertinggal.

“Karena masyarakat dengan mind set yang menganggap berlebihan tenaga medis asing yang dinilai lebih baik dari tenaga lokal, membuat mereka lebih memilik dokter asing,” jlentrehnya.

Untuk itu, ia berpesan agar tenaga medis domestik saat ini terpacu juga untuk terus memperbaiki kemampuannya dengan melakukan studi ke jenjang yang lebih tinggi. “itu kunci dan resep agar tenaga medis dalam negeri atau domestik, ke depan semakin terpercaya dan dipercaya oleh masyarakat dengan kemampuan yang dimilikinya,” demikian pungkas dr Buntaran Supriyanto. (her/ipg)

Teks Foto :
– dr Buntaran Supriyanto, Mkes Sekda Lumajang.
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs