Jumat, 22 November 2024

BBM Naik, Harga Berbagai Komoditi di Lumajang Melonjak

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Kenaikan harga BBM berdampak multiflier effect terhadap harga berbagai komoditi di pasaran. Selasa (18/11/2014), berbagai bahan kebutuhan melonjak dibandingkan harga sehari sebelumnya.

Dari pantauan Sentral FM, pagi-pagi kalangan ibu rumah-tangga dikejutkan dengan naiknya rata-rata harga kebutuhan. Tidak hanya komoditi pangan, baik sembako maupun sayur-sayuran yang merangkak naik.

Harga barang fabriksi, seperti sabun, pasta gigi, deterjen dan lainnya juga mengikuti. Kenaikannya bervariasi, antara Rp. 500 sampai Rp. 1.000. “Saya kaget, ketika beli detergen, harganya naik Rp. 500. Sabun dan pasta gigi juga sama,” kata Rini (29), Ibu Rumah-Tangga warga Dusun Sumbereling, Desa Kunir Lor, Kecamatan Kunir.

Keterkejutan Rini berlanjut, ketika membeli kebutuhan memasak yang harganya juga naik. “Siapa tidak kaget, untuk cabe saja sudah menembus Rp. 50 ribu perkilogramnya, cabe merah sret. Cabe rawit hijau perkilogramnya Rp. 40 ribu. Harga sayur naik, bawang merah dan putih naik. Harga semuanya di pasar tadi naik, termasuk harga daging ayam dan telor,” ucap ibu muda dengan satu anak ini.

Drs Agus Eko Kepala Disperindag Kabupaten Lumajang menyatakan, bahwa kenaikan harga memang sudah terjadi sejak adanya wacana kenaikan harga BBM sepekan terakhir. Kenaikan harga itu juga ada yang disebabkan kurangnya stok bahan kebutuhan tertentu di pasar, seperti cabe.

“Kenaikannya relatif saat itu. Namun setelah harga BBM naik seperti ini tentu harga berbagai komoditi di pasaran jug akan terkrek naik. Namun kenaikan harganya berapa, itu yang akan masih akan di pantau terus,” katanya.

Termasuk juga, Disperindag Kabupaten Lumajang akan melakukan koordinasi bagaimana bisa menormalisasi harga komoditi di pasaran. Meskipun, diakui Agus eko, hal itu sulit dilakukan. Sebab, harga BBM memang sudah naik. “Yang bisa kita upayakan, stok tercukupi di pasaran, dan kalaupun ada kenaikan harga itu lebih karena faktor hukum pasar saja,” pungkas Agus Eko. (her/rst)

Ilustrasi

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs