Jan Argamdrt dosen yang juga praktisi dipusat inovasi design rotan di Jerman, menegaskan bahwa saat ini pasar furniture modern di Eropa sedang mengalami penurunan. Lesu dan tidak lagi menggairahkan, sehingga dibutuhkan penyegaran agar pasar kembali semarak.
“Rotan memang menjadi satu di antara pilihan. Rotan memiliki sejumlah keistimewaan dan satu diantaranya adalah kemampuannya untuk dibentuk menjadi berbagai-bagai macam furniture. Memang sangat luar biasa. Tidak saja keindahan, tetapi kekuatannya juga cukup bagus,” terang Jan Argamdt.
Di tahun 80an, lanjut Jan Argamdt, furniture berbahan rotan sangat diminati di Jerman termasuk disejumlah negara Eropa. “Furniture berbahan dasar rotan sangat diminati. Bahkan ditahun 80 an itu pasar furniture berbahan rotan sangat luas. Tetapi itu dulu. Sekarang tidak lagi,” kata Jan.
Kemudian furniture modern, mendesak minggir keberadaan furniture rotan. Hingga akhirnya dibeberapa tahun belakangan ini akhirnya pasar furniture Eropa lesu dan mengalami penurunan drastis. “Kami ingin kembali mencoba memasukkan rotan sebagai satu di antara pilihan menyehatkan pasar,” tukas Jan Argamdt.
Senin (17/11/2014) bersama dengan Profesor Auwi Stubbe anggota Innovations Zentrum Lichtenfeels, Jerman, hadir di Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya, mengajak para mahasiswa yang memilih design furniture Rotan berkreasi menciptakan furniture berbahan rotan.
“Karena memang kami harus kelapangan untuk menemukan kembali kreasi-kreasi sehat dan menggembirakan furniture-furniture berbahan rotan dari para mahasiswa. Jika karya itu memang bagus dan memenuhi kriteria-kriteria kami, maka akan kami ikutkan pameran furniture di Koln, Jerman pada tahun 2016,” pungkas Auwi Stubbe saat ditemui suarasurabaya.net, Senin (17/11/2014).(tok/ipg)