Senin, 25 November 2024

One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Empat Emas dan The Most Expresion di BICF 2019

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Tim Paduan Suara dan Vokal Grup One Voice dari SMPN 1 Surabaya setelah audensi dengan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya, Senin (29/7/2019). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Tim Paduan Suara dan Vokal Grup One Voice dari SMPN 1 Surabaya berhasil meraih empat emas dan The Most Expresion pada kompetisi 8th Bali International Choir Festival (BICF) yang diselenggarakan 23-27 Juli 2019 lalu.

Atas prestasi tersebut, Tim One Voice diterima audiensi dengan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya di Ruang Sidang Wali Kota, Senin (29/7/2019). Turut mendampingi Risma Eri Cahyadi Kepala Bapekko, dan Ikhsan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih One Voice. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang mendampingi karena sudah memberikan ruang untuk berprestasi di bidang akademis dan non akademis.

“Kalau kita semua melakukan ini terus, saya yakin tidak ada lagi kenakalan remaja di Kota Surabaya. Sebab, anak-anak melakukan kegiatan yang mereka senangi,” kata Wali Kota Risma seperti dalam edaran pers yang diterima suarasurabaya.net.


Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya saat menerima tim One Voice di Ruang Sidang Wali Kota, Senin (29/7/2019). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Ia pun bersyukur karena Pemkot Surabaya sudah mampu membawa anak-anak SMPN 1 Surabaya berprestasi di bidang non akademis. Karena dulunya ia khawatir, siswa di SMPN 1 terkenal hanya berprestasi di bidang akademis dan tidak memiliki pengalaman di luar. Dengan prestasi bidang non akademis ini, anak sudah belajar mengatur stamina, komunikasi, disiplin, kerja sama, dan lain sebagainya.

“Itu semua tidak mudah, karena di luar sana banyak yang bidang akademiknya pas-pasan, tapi bisa berhasil karena banyak pengalaman,” ujarnya.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini berpesan kepada pelajar tersebut untuk tidak mudah berpuas diri dan lelah berlatih, karena di atas langit masih ada langit. Selain itu, prestasi non akademis ini harus diimbangi dengan prestasi akademis.

“Ibu dulu waktu bersekolah, supaya bisa ikut latihan macam-macam seperti voli, paduan suara, nilai rapornya tidak boleh turun. Itu sudah komitmen, akademis harus jalan dengan non akademis,” katanya.

Wali Kota Risma yakin bahwa hal itu bukan sesuatu yang sulit dan bisa dilakukan oleh semua pelajar. Tinggal semuanya pintar-pintar mengatur waktu. Jika prestasi akademis turun, orang tua akan sedih dan belum tentu mengizinkan untuk ikut kegiatan ekstrakurikuler kembali. “Bisa kan kalian? Harus bisa. Itu bukan hal yang sulit,” tegasnya.

Atas prestasi itu, Presiden UCLG Aspac ini juga berharap, semua anggota Tim Paduan Suara dan Vokal Grup One Voice harus bisa menjadi inspirasi bagi siswa-siswi yang lain. Terutama dalam hal seimbangnya prestasi akademis dan non akademis.

“Tunjukkan pada semuanya bahwa berprestasi di bidang non akademis tidak mempengaruhi prestasi akademis,” ujarnya.


Tim Paduan Suara dan Vokal Grup One Voice dari SMPN 1 Surabaya saat menjelang tampil dalam Grand Prix 8th Bali International Choir Festival (BICF) pada 27 Juli 2019. Foto: Istimewa

Sementara itu, Titik Sudarti Kepala SMPN 1 Surabaya menjelaskan, sejak pertama dibentuk ekstrakurikuler paduan suara pada empat tahun lalu, raihan empat emas dan The Most Expresion ini merupakan prestasi tertinggi. Apalagi itu didapat dalam event kelas internasional. Tentu saja, prestasi siswa ini merupakan bentuk sinergitas yang baik antara Pemkot Surabaya dengan sekolah dan orang tua.

“Banyak babak yang harus kami lalui hingga sampai kepada tingkat Grand Prix di kompetisi itu dan meraih prestasi yang luar biasa ini,” kata Titik Sudarti.(iss/ipg)

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs