Buntut kasus tewasnya Imron Zainuddin, warga Kebon Agung Sukodono Sidoarjo kembali berdemo dengan menutup total jalan Kebon Agung.
Warga Desa Kebon Agung, Sukodono, Sidoarjo kembali melakukan aksi menutup akses Jalan Raya Kebon Agung hingga Saimbang, Senin (10/11/2014). Akses jalan tersebut tidak akan dibuka oleh warga, selama kasusnya tidak ada keputusan hukum yang jelas.
AKP Budi Setiono Kasatlantas Polres Sidoarjo meminta pengendara menghindari lokasi tersebut. “Sementara jalan ditutup jadi kami mengarahkan kendaraan lewat simpang empat Dungus, atau lewat Anggaswangi Sidoarjo saja,” terang Kasatlantas Polres Sidoarjo.
Penyebab tewasnya Imron sendiri, hingga kini masih simpang siur. polisi menyebutkan Imron meninggal akibat penyakit yang dideritanya akibat sering minum-minuman keras. Sedangkan, versi keluarga, Imron diduga jadi korban salah tangkap dan dianiaya hingga tewas saat berada di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Sukodono.
Teks Foto : Warga Desa Kebon Agung kembali melakukan aksi menutup akses Jalan Kebon Agung hingga Saimbang.
Foto : Bruriy Susanto suarasurabaya.net
“Jalan tidak akan dibuka selama tidak ada keputusan transparansi penanganan kasus tewasnya Imron Zainuddin,”kata Sulaiman, salah seorang warga Desa Kebon Agung, kepada suarasurabaya.net, Senin (10/11/2014).
Penutupan jalan itu sudah dilakukan sejak pasca tewasnya Imron Zainuddin, Sabtu 1 November lalu. Saat itu, Sulaiman menambahkan, hanya malam hari, kemudian paginya dibuka lagi.
Tapi, akses jalan di tutup total dilakukan warga sejak tiga hari yang lalu. “warga terpaksa menutup jalan dengan spanduk, dan pohon yang sudah dibakar berada di tengah jalan,”terang dia.
Dengan ditutupnya jalan tersebut, maka warga harus mencari akses jalan lainnya. Karena penutupan jalan tersebut kapan dibuka, warga tidak bisa menentukan waktunya.