Produk unggulan UMKM di Kabupaten Lumajang yang saat ini telah mendapatkan standarisasi dan layak berkompetisi di pasaran menghadapi pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) Tahun 2015 mendatang, gencar diperkenalkan melalui berbagai ajang.
Promosi yang dilakukan, baik melalui pameran yang digelar Pemprov Jatim maupun menyambut tawaran pameran hingga ke luar Pulau Jawa. Hal ini dilakukan agar produk unggulan Kabupaten Lumajang ini mendapatkan tempat di pasaran dan mulai dikenal.
Fakta ini disampaikan Ir Khairil Diany Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kabupaten Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM, Jumat (7/11/2014). Dikatakannya produk unggulan yang saat ini telah dikategorikan memiliki standarisasi pasar yang banyak dipamerkan, terdapat 9 item yang telah mengantongi setifikasi.
“Memang jumlahnya belum terlalu banyak, baru 9 item saja. Mendatang kita akan investarisasi dan dorong kalayakannya agar memenuhi standarisasi. Diantaranya dengan menggandeng Asosiasi Federasi Pidra, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Disperindag,” katanya.
Ke-9 item produk unggulan UMKM yang telah memiliki standarisasi ini, diantaranya kripik pisang, kacang otok, ting-ting jahe dan sejumlah produk lainnya. Produk-produk ini telah bersertifikasi dan memenuhi kriteria packaging, branding, mutu-kualitasnya.
“Ke depan, kita akan kumpulkan lagi kelompok-kelompok binaan untuk mencontoh produk yang telah mendapatkan standarisasi agar bisa berkompetisi meraih peluang pasar ketika diberlakukannya MEA mendatang. Karena masih banyak varian produk lainnya, namun dibawah binaan Disperindag,” katanya.
Pameran yang diikuti untuk mempromosikan produk UMKM ini, masih kata Khairil Diany, bahkan tidak hanya memanfaatkan 26 biro promosi yang telah ditunjuk Pemprov Jatim saja. “Namun, terakhir kita juga mengikuti pameran sampai ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan,” paparnya.
Hasil yang diraih, selain peluang pasar karena berdatangan pesanan baik langsung di lokasi pameran maupun menyusul melalui komunikasi berkelanjutan, pelaku UMKM juga mendapatkan pengalaman untuk memperbaiki kualitas produknya. Selain itu, pelaku UMKM binaan kami juga tertantang untuk meningkatkan menejemennya.
“Kalau pesanan di lokasi pameran, pasti ada. Meski jumlahnya tidak banyak. Namun, pesanan ini yang berkelanjutan dan gethok tular hingga ke pemesan lainnya. Sehingga ketika dikalkulasi keseluruhan sangat menguntungkan karena jumlahnya besar juga. Nah ketika sudah mendapatkan pesanan melimpah seperti itu, pelaku UMKM biasanya tidak lagi menyampaikan informasi kepada kami. Kita juga sampaikan agar pesanan atau deal itu trus ditindaklanjuti,” bebernya.
Ke depan, masalah permodalan yang banyak dikeluhkan untuk pengembangan produk, akan dibantu melalui sinergi. Baik melalui Dinas Koperasi dan UMKM yang memiliki paket bantuan modal tanpa agunan dan bunga.
“Pelaku UMKM kita link ke sana. Sehingga mereka memperoleh kemudahan bantuan permodalan untuk pengembangan usahanya,” demikian pungkas Khairil Diany. (her/ipg)
Teks Foto :
– Ir Khairil Diany Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM