Keluarga Imron Zainudin, tahanan tewas di Mapolsek Sukodono, Sidoarjo, menuding polisi telah melakukan salah tangkap. Parahnya, aksi salah tangkap ini berujung pada tewasnya Imron Zainudin ketika sedang ditahan di Mapolsek.
Lisa, istri Imron Zainudin menuturkan, kejadian ini bermula ketika pada Jumat (31/10/2014) pukul 22.00 WIB, dirinya bersama suami diajak temannya untuk nonton orkes melayu Monata di Lapangan desa setempat.
“Saya dan suami (Imron Zainudin) melihat orkes di dibelakang penonton, dan jauh dari keramaian yang dekat dengan panggung,” kata Lisa pada wartawan, Sabtu (1/11/2014).
Saat itulah, Lisa dan Suaminya melihat ada keributan di antara penonton yang berujung pada aksi saling lempar batu. Bahkan Lisa dan Imron sempat terkena lemparan batu.
Tak terima istrinya terkena lemparan batu, Imron nekat mendekati kerumunan massa dan mencari pelaku yang sempat melempar batu istrinya.
“Saya ditinggal sendiri. Tahu-tahu ada kabar kalau suami saya diamankan di Polsek Sukodono dan baru bisa pulang besoknya,” ujar dia.
Mendapatkan kabar tersebut, malam itu juga Lisa langsung mendatangi Mapolsek, dengan bermaksud bertemu dan membawakan jaket dan sarung untuk suaminya. Namun, justru oleh petugas penjagaan, tidak diperkenankan untuk bertemu dengan suaminya.
“Saya dilarang dan tidak bisa bertemu. Hanya boleh memberikan baju dan celana saja,” terang dia.
Lantaran tidak diperbolehkan bertemu dengan suaminya, Lisa langsung beranjak pulang kembali ke rumahnya. Namun, keesokan harinya, Lisa mendapatkan kabar yang mengejutkan. Sekitar pukul 9 pagi, dapat kabar kalau suaminya meninggal akibat kena jantung dengan kondisi mulut berbusa sebelum dibawa ke rumah sakit.
“Saya kaget, kalau suami saya meninggal karena penyakit. Padahal, suami saya tidak mempunyai riwayat penyakit jantung,” ujarnya.
Sekadar diketahui, akibat kematian ini, Mapolsek Sukodono, Sabtu siang sempat didatangi ratusan warga untuk mempertanyakan kematian Imron. Beruntung warga bisa ditenangkan dan segera meninggalkan Mapolsek. (fik)