Puluhan anggota ormas Pemuda Pancasila (PP), Rabu (29/10/2014) mendatangi Grand City Surabaya. Mereka meminta pertanggungjawaban pihak manajemen, karena security setempat dianggap telah mengeroyok dan menyekap satu diantara anggota PP, Selasa (28/10/2014) malam.
Massa yang datang, langsung memarkir puluhan motor yang digunakan, di tempat parkir mobil yang berada di depan pintu utama Grand City. Pihak manajemen bertemu dengan beberapa orang perwakilan PP untuk melakukan mediasi secara tertutup. Namun pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil.
Noerdin L Top Majelis Pertimbangan Organisasi MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya mengatakan, pertemuan yang dilakukan secara tertutup dengan pihak manajemen tidak membuahkan hasil. Karena tidak ada pejabat perusahaan yang hadir untuk menemui perwakilan PP.
“Belum ada hasilnya, orang-orang yang menemui tidak berani memberikan keputusan, karena tidak ada pejabatnya yang datang. Kami akan tunggu sampai ada keputusan, kami siap meskipun harus menginap di sini,” kata Noerdin saat ditemui wartawan, Rabu (29/10/2014).
Dia menambahkan, keributan bermula saat beberapa anggota PP pulang dari karaoke di Mall tersebut, Selasa (28/10/2014) malam. Kelompok PP dianggap mencari keributan sehingga sempat terjadi ketegangan dengan pihak keamanan.
“Masalah kami anggap selesai, dan kami pulang, ternyata satu diantara teman kami ditangkap, disekap, dan dikeroyok oleh belasan security,” kata dia.
Pihaknya menengaskan, kedatangan puluhan anggota PP untuk meminta pertanggungjawaban atas perlakuan security setempat. “Masalah sudah selesai, kok masih ada pengeroyokan, apalagi penyekapan. Selain itu seragam PP yang ada di tas rekan saya juga disita. Kami sudah laporkan masalah ini ke polisi,” kata Noerdin.
Sementara itu Jessika Juwono Marketing Komunikasi dari Grand City mengatakan kedua pihak telah dimediasi. Manajemen berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Akibat aksi ini pintu masuk utama Grand City, beralih ke sisi timur. (wak/rst)