Kontroversi soal pesta rakyat menyambut pelantikan presiden terpilih Joko Widodo terjawab setelah ada kepastian dari Djoko Suyanto Menko Polhukam.
Sebelumnya Jenderal Polisi Sutarman Kapolri menyarankan arak-arakan sebaiknya ditiadakan. Karena belum menerima laporan arak-arakan dan pesta rakyat itu bentuknya seperti apa dan pesertanya siapa saja.
Tapi setelah ada rekomendasi dari Polda Metro Jaya dan jelas penanggungjawabnya, akhirnya Mabes Polri memberi lampu hijau.
Kata Djoko Suyanto Menko Polhukam, menilai wajar Kapolri tidak buru-buru mengeluarkan izin. Tapi setelah ada rapat koordinasi antara penanggungjawab acara dengan Polri tidak ada masalah lagi.
“Dengan pertmbangan demo saja diperbolehkan, masak pesta menyambut presiden baru dilarang,” kata Menko Polhukam.
Yang penting masing-masing ikut bertanggungjawab menjaga keamanan dan ketertiban, tidak mengganggu acara kenegaraan di Istana Merdeka, kata Djoko Suyanto.
Ario Bimo Kordinatoor Pesta Rakyat menyebutkan, pesta rakyat ini antara lain setelah prosesi upaacara pelantikan presiden dan wapres di Gedung Nusantara 1 MPR RI berakhir, Jokowi langsung menuju Bundaran HI. Setelah itu lalu naik kereta kencono menuju Istana Merdeka, diiringi puluhan ribu relawan.
Di Istana Merdeka Jokowi disambut oleh Susilo Bambang Yudhoyono dengan upacara militer. Setelah itu, Jokowi akan teleconference untuk menyapa rakyat di 8 kota di Indonesia.
Setelah shalat Maghrib, Jokowi akan menuju Monas. Di sana Jokowi akan muncul pertama kali di hadapan rakyat, dan akan memberikan pidato kerakyatan pertama.
Jokowi akan mengajak rakyat menyampaikan doa syukur untuk bangsa dan negara Indonesia, ke depan agar lebih baik. Ario bimo, minta daerah-daerah menyesuaikan kegiatan ini. (jos/ipg)