Hasil olah tempak kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut Bus Harapan Jaya di Jl Waru-Medaeng depan Auditor Militer, menunjukkan jika bus berjalan dalam kecepatan tinggi dan tidak terlihat upaya pengereman.
Wahid Wahyudi, Kepala Dishub dan LLAJ Jawa Timur mengatakan hasil olah TKP menunjukkan pengereman hanya smooth atau halus.
Sementara itu, Kiskil, Petugas dari Bidang Pengendalian dan Operasional (Dalops) Dishub dan LLAJ di sela-sela olah tempat kejadian perkara mengatakan, saat terjadi kecelakaan bus dalam kondisi gigi persneling 5, artinya dalam kecepatan yang cukup tinggi.
Diperkirakan, dalam kecepatan yang cukup tinggi, sopir tidak sadar jika kondisi jalan menikung sehingga bus terlalu mepet ke kanan dan menabrak kolom gadril (pembatas jalan).
Dari TKP setidaknya terpantau 13 kolom gadril dengan lebar 4×13 meter roboh. Kolom tersebut roboh karena tertindih bus yang miring ke kanan.
Sementara itu, hasil olah TKP ini selanjutnya akan segera dicocokkan dengan olah TKP yang juga telah dilakukan oleh polisi.
Selain itu, berbagai keterangan dari saksi juga dibutuhkan. Sayang hingga saat ini Teguh Hariyanto, 39 tahun, Sopir yang merupakan warga Pringgolo, Kecamatan Ploso Klaten, Kediri, masih kabur dan belum ditemukan. (fik/rst)