Koalisi tanpa transaksi yang digembar gemborkan Joko Widodo, calon presiden terpilih waktu kampanye, sekarang mulai ditinggalkan. Sebelumnya, Jokowi menjanjikan kursi kabinet bagi partai Koalisi Merah Putih (KMP) yang akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), seperti yang dilakukan oleh PPP.
PPP hengkang dari KoaIisi Merah Putih karena merasa diabaikan, setelah tidak diberi jatah kursi di dalam kepemimpinan DPR maupun MPR RI.
Menjelang pemilihan pimpinan MPR RI pada Selasa 7 Oktober lalu, PPP memilih untuk menyeberang ke KIH, setelah diberi jatah kursi sebagai wakil ketua MPR RI. Namun upaya PPP memperjuangkan kadernya Hasrul Azwar, menjadi wakil MPR melalui KIH ternyata gagal.
Paket pimpinan MPR yang diusulkan KIH kalah voting dengan paket KMP, dalam sidang paripurna pemilihan ketua MPR RI yang berlangsung hingga Rabu (8/10/2014) dini hari kemarin.
Jokowi mengatakan PPP akan menjadi anggota koalisi permanen di kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan berpeluang menjadi anggota kabinet yang dipimpinnya nanti.
“Saya berharap partai lain di Koalisi Merah Putih ada yang mengikuti jejak PPP,” kata Jokowi.
Siti Zuhro peneliti dan pengamat politik LIPI, menyayangkan sikap Jokowi yang tidak konsisten, mengiming-imingi kursi kabinet kepada partai lain yang mau bergabung dengan KIH.
“Ini bisa menimbulkan masalah internal di KIH, ada yang tidak rela,” ungkapnya.
“Jatah menteri untuk partai pendukung Jokowi, sejak awal bisa pindah tangan ke partai yang baru bergabung, selain itu PPP juga akan menjadi omongan,” jelas Siti Zuhro.(jos/nif/ipg)
Teks Foto:
– Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Dok. suarasurabaya.net