Untuk menjaga pasar distribusi semen dikawasan Indonesia timur, PT Semen Tonasa memperbanyak packing plant, sekaligus mempersiapkan diri dalam pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Satu diantaranya ada di Papua.
“Kami memang tengah menjajaki kemungkinan pembangunan packing plant di Sorong, Papua. Saat ini pasar distribusi semen di wilayah Indonesia timur, memang kami pegang, tetapi sebagai persiapan pasar bebas kami ingin lebih mendekati konsumen,” terang Andi Unggul Attas direktur utama PT Semen Tonasa, Pangkep Makassar.
Untuk membangun packing plant atau pabrik pengemasan semen, lanjut Andi memang dibutuhkan sejumlah investasi yang tidak sedikit. Termasuk studi yang detil. “Oleh karena itu dibutuhkan studi visibilitas yang cukup detil. Dan tidak bisa sembarangan,” tambah Andi.
Harga satu sak semen di Sorong, Papua, dicontohkan Andi bisa sampai menembus harga sekitar Rp.1,5 juta. Padahal harga semen disana disesuaikan dengan harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan. Hal itu dikarenakan ongkos transportasi yang memang cukup mahal.
Pilihan membangun packing plant di Papua, ditegaskan Andi tidak hanya untuk mendekat konsumen, juga untuk memangkas ongkos transportasi yang cukup mahal, sekaligus menghadapi pasar bebas MEA 2015.
“Sekarang ini Semen Indonesia sebagai induk Semen Tonasa telah mengoperasionalkan sekurangnya 10 packing plant. Dan untuk menghadapi pasar bebas Asean 2015 nanti, pembangunan packing plant di Papua sangat dibutuhkan,” tegas Andi Unggul Attas pada suarasurabaya.net, Selasa (7/10/2014).(tok/dwi)