Nilai-nilai dari Idul Adha dan Idul Qurban tidak semua diamalkan karena kita selama ini terjebak dalam rutinitas ritual. Padahal ritual itu bukan saja rutinitas tapi ada nilai-nilai di dalamnya.
Ustad H. Abdul Aziz pada Radio Suara Surabaya mengatakan, misalnya haji merupakan pembinaan mental dan moral. Tapi banyak orang melaksanakan haji namun tidak ada perubahan.
“Termasuk qurban juga demikian, bukan rutinitas tapi ada nilai ketundukan pada Allah,” kata dia.
Nilai-nilai Idul Adha dan Idul Qurban, lanjut dia, adalah meneladani Nabi Ibrahim AS. Dari sekian banyak cobaan yang beliau alami, ada tiga cobaan besar. Pertama tentang penegakan aqidah menyingkirkan berhala di Ka’bah. Ujian kedua Nabi Ibrahim adalah harus meninggalkan istri dan anaknya yang masih kecil. Sedangkan ujian yang ketiga saat Nabi Ibrahim diperintah untuk menyembelih putranya.
“Padahal Ibrahim adalah ayah yang rindu pada istri dan anaknya sesudah sekian lama tidak bertemu. Nabi Ibrahim sangat bijak, dia juga meminta pendapat dari Nabi Ismail,” ujar dia.
Ustad H. Abdul Aziz menjelaskan, agar nilai-nilai Idul Adha ini bisa diamalkan kita harus terus menerus mengingatkan tentang bilai-nilai dan makna Idul Qurban ini.
“Mari kita sembelih sifat negatif dalam diri kita seperti kesombongan, arogansi, korupsi dan lain-lain. Semoga ke depan bangsa Indonesia ini bisa menjadi bangsa yang lebih baik,” tambah dia. (dwi)