Sabtu, 23 November 2024

Khofifah: PT INKA Punya Solusi untuk Reaktivasi Rel di Madura

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi

Tidak hanya wilayah Gresik-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Bangkalan juga bagian Gerbangkertosusila. Maka pengembangan transportasi publik juga harus sampai ke Madura.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyadari itu. Menurutnya, sudah banyak masukan dari masyarakat Madura agar rel yang sudah ada diaktifkan kembali, supaya bermanfaat bagi masyarakat.

“Kereta di Madura itu masukan dari masyarakat, karena rel itu sudah pernah ada dan sekarang masih ada,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (31/7/2019).

Menurutnya, PT Industri Kereta Api (Persero/INKA) menawarkan solusi untuk Madura. PT INKA berencana memproduksi kereta dengan spesifikasi tertentu yang sesuai untuk diterapkan di Madura.

“Ada solusi baru dari PT INKA di Banyuwangi. Rencananya akan memproduksi “Autobus”. Kereta yang punya roda. Bisa jalan di atas rel dan bisa tetap berjalan di jalan yang ada,” kata Khofifah.

Menurutnya, kereta yang akan diproduksi INKA itu bisa menjadi pintu pembuka untuk mewujudkan keinginan masyarakat Madura agar rel di sana bisa direaktivasi. Masalahnya kesiapan stasiun di Madura.

“Kita lihat lagi titik stasiunnya. Saya rasa, kami akan meminta PT KAI turun secara khusus melihat kembali titik stasiun di Madura. Kalau perlu dibangun, ya, dibangun,” katanya.

Pembangunan stasiun itu akan mempertimbangkan lokasi yang sesuai agar bisa mengurai kemacetan. Terutama yang kerap terjadi di Kecamatan Tanah Merah dan Blega, Kabupaten Bangkalan.

Pemprov Jatim, kata dia, akan mendetailkan rencana pembangunan transportasi berbasis rel di Madura dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Termasuk mengenai anggaran pembangunannya.

“Dananya nanti kita lihat, untuk aktivasi itu apa PT KAI bisa handle semuanya. Saya rasa ini harus dikomunikasikan kembali dengan PT KAI,” kata Khofifah.

Dia juga menyatakan, bila memang Pemprov Jatim perlu untuk mengalokasikan anggaran terkait pengembangan transportasi publik di Madura, itu juga akan dilakukan.

“Plotting dana APBD, saya rasa kami masih punya waktu membahasnya dengan DPRD. Karena RAPBD (Rancangan APBD Pemprov Jatim) 2020 sebentar lagi akan dibahas,” ujarnya.

Khofifah berharap, segala upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi untuk menyiapkan transportasi publik menjadi bagian optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.

Pemprov Jatim, menurutnya, berkomitmen untuk mewujudkan transportasi publik yang lebih cepat, lebih mudah dijangkau, dan lebih murah di kawasan Gerbangkertosusila.(den/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs