Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) tidak hanya menyerang saat musim penghujan yang banyak terdapat genangan air dan menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk aides aigepty saja. Namun juga menyerang saat musim kemarau.
Askab Hariyanto Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Senin (29/9/2014), mengatakan bahwa temuan kasus DBD saat musim kemarau juga banyak.
“Memang aneh, jika penyakit ini berjangkit di musim kemarau karena biasanya menyerang saat penghujan. Namun pemicunya adalah genangan air di tempat tersembunyi seperti tandon air di balik lemari pendingin atau kulkas dan vas bunga sebagai tempat berkembang-biaknya nyamuk aides aigepty,” katanya.
Lokasi-lokasi seperti ini, berbeda dengan yang jelas terlihat, seperti bak kamar mandi. “Kalau di kamar mandi, biasanya rutin dibersihkan karena terlihat. Yang biasanya lolos dari perhatian di daerah-daerah lain yang tidak terlihat,” terangnya.
Sesuai data, masih kata Askab Hariyanto, Tahun 2014 ini penderita DBD mencapai 70 orang yang telah dirawat di Rumah Sakit. 3 penderita meninggal dalam perawatan. Seluruh penderita menyebar di berbagai wilayah Kecamatan di Kabupaten Lumajang. Dan, dari penderita sebanyak ini juga terjangkit di saat musim kemarau ini.
“Untuk itu, masyarakat diimbau tetap waspada dengan potensi itu,” jlentrehnya Askab Hariyanto juga mengungkapkan data lainnya, bahwa jumlah penderita di Tahun 2014 yang maish berjalan hingga Bulan September, tercatat lebih sedikit dibandingkan Tahun 2013. Dimana, tahun 2013 terdata penderita DBD mencapai 155 orang yang dirawat di Rumah Sakit. 4 orang pendeirta diantaranya meninggal dunia dalam perawatan.
Guna menekan dan mengantisipasi penyakit ini, Dinkes Kabupaten Lumajang akan terus mensosialisasikan program PHBM (Pola Hidup bersih dan Sehat) serta Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sosialisasi ini akan gencar dilaksanakan menjelang musim penghujan mendatang.
Diantaranya dengan menyasar wilayah-wilayah yang rawan menjadi daerah endemis DBD. “Contohnya seperti di daerah Kota Lumajang, Kecamatan Jatiroto, Sukodono. Selain itu, kita juga menggencarkan Program Siskamling DBD yang digerakkan ibu-ibu rumah-tangga. Mereka yang memantau langsung potensi perkembangbiakan jentik di wilayahnya dan melakukan aksi bersama warga,” urainya.
Masih ada satu lagi yang menruut Askab Hariyanto perlu diwaspadai masyarakat, menjelang musim penghujan mendatang. Yakni penyakit cikungunya. “Meski Cikungunya tidak terlalu berbahaya, karena penyakit ini tidak menyebabkan kematian. Namun tetap perlu diwaspadai masyarakat,” demikian pungkas Askab Hariyanto. (her/rst)
Teks Foto :
– Askab Hariyanto Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang.
Foto : Sentral FM.