Sabtu, 23 November 2024

Tekan Angka Kecelakaan, Lalu Lintas Masuk Dalam Kurikulum Pendidikan

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan
- Pasca penandatanganan MoU di Gedung Rektorat Unesa Jalan Ketintang, Surabaya, Senin (22/9/2014). Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Jawa Timur, Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Jatim terus melakukan berbagai upaya. Satu diantaranya dengan Memorandum of Understanding (MoU) pelaksanaan kurikulum lalu lintas, yang ditujukan kepada peserta didik, mulai tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai sekolah menengah atas (SMA).

Kerjasama pelaksanaan kurikulum ini menggandeng perguruan tinggi negeri (PTN) dan beberapa media, yang ditandai dengan penandatanganan MoU di Gedung Rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Jalan Ketintang, Surabaya, Senin (22/9/2014).

Penandatangan MoU ini juga dalam rangka puncak HUT Lantas ke-59, yang jatuh setiap tanggal 22 September 2014. MoU ini diharapkan bisa mengubah karakter para peserta didik, untuk lebih mengenal akan pendidikan lalu lintas. Untuk mewujudkan kurikulum tersebut, Ditlantas Polda Jatim menggandeng beberapa PTN diantaranya Unesa, Universitas Brawijaya (Unibraw), dan Universitas Jember (Unej) serta beberapa media yang ada di Jawa Timur.

Irjen Pol Anas Yusuf Kapolda Jatim mengatakan, angka kecelakaan di Indonesia masih cukup tinggi, dari data korlantas Mabes Polri tercatat, pada tahun ini, mulai januari hinga Juni 2014 tercatat angka kecelakaan sebanyak lebih dari 52 ribu kejadian. Masing masing sebanyak 12 ribu lebih korban meninggal dunia, 14 ribu lebih korban luka berat, dan 58 ribu lebih korban luka ringan.

“Sebanyak 20% di antaranya melibatkan remaja dibawah 17 tahun. Alasan tertinggi anak anak dibawah umur ini mengendarai sepeda motor adalah efektif, lebih cepat, serta murah,” kata Irjen Pol Anas Yusuf kepada wartawan, Senin (22/9/2014).
 
Dia menambahkan, dari kejadian tersebut, Polri dan pemerintah terus berupaya untuk menegakkan keamanan, ketertiban, kelancaran Lalulintas (Kamtib Carlantas). Sehingga ada lima pilar yang dilaksanakan dalam berlalulintas, yakni manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan, dan penanganan pra dan paska kecelakaan.

“Lima pilar tersebut, harus ditanamkan kepada semua orang, agar menjadi pelopor berlalulintas,” ujarnya.

Karena alasan itulah, kata Anas, pihaknya melakukan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, serta sosialisasi keselamatan lalu lintas kepada anak anak sekolah sejak usia dini. “Puncak HUT Lantas ke 59, berbeda dengan perayaan sebelumnya. Kali ini perayaan ditandai dengan adanya kerjasama dengan PTN dan media,” kata dia.
 
Sementara itu, Kombes Pol Verdianto Iskandar Betticaca Dirlantas Polda Jatim menambahkan, MoU yang dilakukan ini merupakan strategi dari Polri tahap 2 di tahun 2014, untuk terus mengembangkan sinergitas dalam pelaksanaan program Polri. MoU yang dilakukan ini berkaitan dengan bentuk kerjasama yang baik, antara Kepolisian dengan lembaga lainnya.

“Sebagai puncak HUT Lantas ke-59, memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Dan pelaksanaan MoU ini berkat kemitraan Polda Jatim dan PTN. Sehingga diharapkan, bisa menekankan angka kecelakaan di Jatim,” pungkasnya. (wak/ipg)

Teks Foto:
– Irjen Pol Anas Yusuf Kapolda Jatim saat menandatangani MoU pelaksanaan kurikulum lalu lintas.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs