BPBD Tuban Siapkan Anggaran Kekeringan Rp50 Juta

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menyiapkan alokasi anggaran kekeringan dalam APBD 2014 sebesar Rp50 juta, naik dibandingkan anggaran kekeringan tahun lalu yang hanya Rp25 juta.

“Saya kira anggaran kekeringan untuk pengadaan air bersih cukup, sebab sesuai informasi yang kami terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemarau di daerah kami sampai Oktober,” kata Joko Ludiono, Kepala BPBD Kabupaten Tuban di Tuban, Rabu (17/9/2014).

Masih sesuai informasi yang diterima dari BMKG, katanya, di daerahnya juga terkena dampak El Nino, tetapi tidak separah El Nino yang pernah terjadi pada 1997.

“Saya kira Oktober-Nopember sudah turun hujan, sehingga kekeringan yang terjadi juga tidak separah 1997 lalu,” katanya, menegaskan.

Menurut dia, alokasi anggaran pengadaan air bersih sebesar Rp50 juta tersebut mampu untuk menyediakan 600 tangki (per tangki 5.000 liter).

“Alokasi anggaran pengadaan air bersih hanya untuk operasional, sebab air bersih yang diperoleh dari PDAM gratis,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya sudah mulai mendistribusikan kepada warga di daerahnya yang kesulitan air bersih sejak sebulan lalu. Air bersih yang didistribusikan rata-rata bisa dua truk tangki per desa, di antaranya, ada yang ditampung di tempat penyimpanan air, tetapi ada juga yang langsung didistribusikan kepada warga.

Sesuai data, katanya, warga di daerahnya yang saat ini mengalami kesulitan air bersih ada di 48 desa yang tersebar Kecamatan Parengan, Montong, Grabakan, Semanding, Kerek, Merak Urak, dan Senori.

“Di daerah yang mengalami kekeringan itu ada 75 ribu jiwa yang kesulitan air bersih,” jelasnya.

Ditanya mengenai kondisi di daerah yang mengalami kekeringan, menurut dia, sebagian besar berada di perbukitan kapur yang langka dengan sumber air.

“Kalau saja ada sumber air kedalamannya mencapai 200 meter. Kalau saat ini warga bisa saja memperoleh air bersih, tetapi harus mencari ke desa tetangganya yang jaraknya bisa mencapai 4 kilometer,” paparnya. (ant/ipg)