Jumat, 22 November 2024

6 Waralaba Kuliner Indonesia Go International

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Gerai Es Teler 77 di Australia. Foto: wordpress

Bisnis kuliner lokal dengan sistem waralaba sangat populer di Indonesia. Banyak waralaba lokal yang berhasil Go International dengan buka cabang di beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Filipina hingga Australia. Satu diantara yang sukses adalah Kebab Turki Baba Rafi dan Es Teler 77. Menurut data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia inilah waralaba lokal yang go internasional:

1. Es Teler 77
Restoran ini merupakan usaha keluarga milik Murniati dan suaminya Trisno Budijanto. Usaha ini juga dikelola bersama anak dan menantunya, Yenny Setia Widjaja dan Sukyatno Nugroho. Es teller 77 pertama kali diwaralabakan pada tahun 1987. Saat ini, Es Teller 77 telah memiliki 180 gerai yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu juga sudah membuka gerai di Singapura, Malaysia, Melbourne (Australia), bahkan hingga ke New Delhi (India).

2. J.Co
Toko donat ini didirikan oleh Johnny Andrean pada 26 Juli 2005. Dalam kurun waktu yang singkat brand telah tersebar di seluruh Asia. Saat ini J.Co telah memiliki 34 gerai di seluruh Asia, 20 gerai di Indonesia, lima di Malaysia, tiga di Singapura, dua di Shanghai, dan empat di Filipina.

3. Pecel Lele Lela
Pecel lele Lela didirikan pada 2006 oleh Rangga Umara. Setelah menguasai 12 provinsi di Indonesia, Pecel Lele Lela mulai mencoba go internasional. Saat ini, sudah ada tiga gerai Pecel Lele Lela di Malaysia.

4. Ayam Bakar Mas Mono
Ayam Bakar Mas Mono dirintis Pramono sejak 2001. Setelah sukses dengan 15 cabang, kini Ayam Bakar Mas Mono mulai berusaha untuk goes national dengan memberikan kesempatan pada masyarakat untuk memiliki bisnis ini dan kini telah memiliki gerai di Malaysia. Untuk mewujudkan misi tersebut, Ayam Bakar Mas Mono telah menjalin kerjasama dengan PT Baba Rafi Indonesia dengan mendirikan PT Panen Raya Indonesia dalam mengelola bisnis waralaba Ayam Bakar Mas Mono.

5. Bumbu Desa
Bumbu Desa dibuka pada September 2004. Setelah enam tahun, bisnis Bumbu Desa makin besar dan sudah memiliki lebih dari 50 cabang di kota-kota besar di Indonesia. Ekspansi cabang di luar negeri tersebar 8 gerai, antara lain di Malaysia, Singapura dan Melbourne Australia.

6. Kebab Turki Baba Rafi
PT Baba Rafi Indonesia berekspansi ke China dan Sri Lanka di samping memperkuat usahanya di Malaysia. Menurut Hendy Setiono, Presiden Direktur Baba Rafi Indonesia, untuk mewujudkan ekspansi tersebut mereka menggandeng investor bernama Essid Hesham Zorghani dan Qian Tang sebagai master franchise di China, dan Azard Ishak sebagai master franchise di Sri Lanka. Perusahaan asli Indonesia ini berencana membuka tujuh outlet baru di Malaysia, 10 outlet baru di Sri Lanka, dan 10 di China. Pada 2014, ditargetkan outlet kebab ini dibuka di Kota Yiwu, Hangzhou, dan Shanghai. Untuk di Sri Lanka, cabang kebab ini dibuka perdana pada 18 Desember 2013 di Kolombo hingga akhir 2014. Kebab Turki Baba Rafi memiliki 1.200 outlet di Indonesia, 28 outlet di Malaysia, dan 4 outlet di Filipina. Baba Rafi Indonesia pun berencana membuka outlet di Belanda. (she/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs