Heppy Wulansari, Assistant Manager External Marketing Operation Region V Pertamina mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi peralihan konsumen dari elpiji 12 Kg ke elpiji 3 Kg.
Diantaranya, Pertamina telah melakukan monitoring distribusi elpiji 3 Kg sampai pangkalan secara online. “Monitoring dilakukan lewat aplikasi SIMOL3K (Sistem Monitoring Penyaluran Elpiji 3kg) hingga ke pangkalan distribusi,” katanya, Rabu (10/9/2014).
Sementara itu, Pertamina juga melakukan antisipasi lonjakan harga elpiji 12 Kg di tingkat pengecer dengan menetapkan harga eceran di SPBU yang menjadi outlet elpiji 12 Kg.
Hal ini dimaksudkan agar SPBU bisa berperan menjadi barometer harga LPG 12 Kg sebagai antisipasi jika pengecer menaikkan harga secara liar. Dengan demikian, masyarakat bisa membeli di SPBU yang menyediakan jika harga di pasaran terlewat mahal.
Selain itu, sepanjang tahun 2014 tercatat konsumsi elpiji 12 Kg di Jatim mencapai 54 ribu lebih MetrikTon atau hanya sekitar 7 persen dibandingkan konsumsi elpiji 3 Kg yang mencapai 755 ribu lebih Metrik Ton. (ain/rst)