Masyarakat Tetap Perlu Edukasi Kanker Payudara

RKZ Surabaya, Kamis (1/8/2019) kembali melakukan edukasi bagi masyarakat terkait dengan deteksi dan diagnosis Kanker Payudara kepada masyarakat. Usai edukasi RKZ Surabaya perkenalkan kemudahan diagnosis dan deteksi lewat perangkat baru.

Mamografi adalah teknik pemeriksaan payudara untuk mendeteksi dan mendiagnosis kanker payudara.

Prosedur ini terutama sangat bermanfaat bagi wanita yang memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga. Semakin cepat mamografi dilakukan, kanker lebih mudah diobati.

Deteksi kanker payudara dengan mamografi menggunakan sinar rontgen dosis rendah untuk mendeteksi pertumbuhan atau perubahan abnormal jaringan payudara yang dapat menunjukkan keberadaan kista atau kanker.

Dokter akan memeriksa hasil gambar yang ditampilkan di layar pemindai atau gambar tambahan.

Saat ini RKZ Surabaya memiliki mamografi mammomat revelation, sistem mamografi pertama yang mampu melakukan pengukuran kepadatan payudara secara otomatis selama pemeriksaan.

Sistim ini dapat memindai tomositesis dengan rentang sudut 50 derajat atau lebih lebar dari alat mamografi generasi sebelumnya.

Dengan tomosintesis, dapat dilakukan pemindaian pada jaringan payudara yang tumpang tindih dan memberikan tampilan tiga dimensi yang lebih rinci.

Kompresi payudara, yang jadi salah satu ketakutan dan ketidaknyamanan pada pasien, juga dapat disesuaikan dengan sistim kompresi yang lembut (personalized soft compression).

Edukasi dilakukan di Hall Klinik Inovatif Mariani, Jl Diponegoro 47 Surabaya, pada Kamis (1/8/2019) dan selanjutnya peserta edukasi, diajak untuk hospital tour mengenal alat mamografi yang baru dan alat diagnosis lainnya. Acara ini juga sekaligus menjadi peresmian layanan.

“Sudah menjadi komitmen RKZ Surabaya untuk mengikuti perkembangan teknologi. Salah satunya dengan penyediaan mammografi ini. Diharapkan dengan adanya mammografi generasi baru yang saat ini dimiliki RKZ, bisa mengakomodasi para kaum wanita untuk lebih aware terhadap kanker payudara dengan melakukan deteksi dini,” terang dr Agung Kurniawan Saputra, MARS., Kabid Hospital Development & Relation RKZ Surabaya, Kamis (1/8/2019).(tok/rst)