Pemerintah Kota Tangerang, Banten, terus melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah dengan mengubahnya menjadi energi terbarukan mulai dari gas metan hingga listrik.
Arief R Wismansyah Wali Kota Tangerang mengatakan, energi terbarukan yang telah berhasil dilakukan dalam pengelolaan sampah yakni dengan mengubahnya menjadi gas metan untuk dipakai oleh warga.
“Saat ini, warga di sekitar TPA Rawa Kucing sudah menikmati aliran gas metan yang dihasilkan dalam pengelolaan sampah,” kata Wali Kota Tanggerang tersebut, seperti yang dilansir Antara, Rabu (10/9/2014).
Bahkan, aliran gas metan tersebut akan terus diperluas agar bisa dinikmati warga lainnya sebagai manfaat dari pengelolaan sampah.
Sejak tahun 2003/2004, Bank Sampah yang dibangun oleh Pemkot Tangerang di setiap RT/RW, telah menghasilkan kompos.
Kompos yang dihasilkan dari sampah itu, kemudian dijual ke pedagang bunga keliling dengan harga Rp5 ribu per bungkus.
“Jadi, sampah yang berasal dari warga dikelola warga dan bermanfaat untuk warga juga,” paparnya.
Ada juga energi enzim yang dihasilkan dari proses air lindi dan berfungsi untuk bio aktivator. Enzim ini berfungsi untuk mereduksi limbah yang dihasilkan suatu tempat sebelum terbuang menjadi ampas dan tidak menimbulkan bahaya.
Sampah pun telah berhasil dikelola menjadi konblok yang dihasilkan dari reduksi pembakaran insinilator di TPA.
“Saat ini, baru di TPA saja untuk pembuatan konblok ini,” ujar dia.
Untuk yang terbaru, Kota Tangerang mulai mengoperasikan inovasi teknologi pengolahan sampah CGC Sapu Jagat yang bekerjasama dengan Lembaga Riset Muda Indonesia.
CGC Sapu Jagat memiliki manfaat yakni mampu mereduksi sampah dengan kapasitas minimal 30 ton sampai 100 ton sampah sehari untuk setiap unitnya. Dengan suhu 1.000 hingga 8.000 celcius pada level 8, CGC mampu menghancurkan sampah dalam waktu satu jam.
Alat ini mampu mendaur ulang sampah menjadi energi terbarukan seperti listrik dengan kapasitas 100 KWH hingga 1 MWH.
Ivan Yulianto Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Tangerang mengatakan, telah membentuk ribuan Pemuda dari berbagai kalangan, melakukan Deklarasi Pemuda Peduli Sampah.
Pemkot Tangerang pun menyiapkan 13 becak motor (Bentor) bagi para petugas kebersihan untuk setiap Kelurahan dalam menyisir sampah di wilayah masing-masing.
“Selain ada armada truk pengangkut sampah, nanti setiap kelurahan akan diberikan tambahan armada untuk optimalisasi pengangkutan,” tambah Ivan Yulianto.(ant/nif/ipg)