Jusuf Kallah wakil Presiden terpilih mengingatkan elit partai pendukung Jokowi-JK agar tidak membuat pernyataan berlebihan.
Sekarang waktunya mempersiapkan diri untuk bekerja dan bekerjasama dengan semua pihak. Bukan masanya pencitraan karena Pemilihan Presiden (Pilpres) sudah berakhir.
Jokowi-JK yang sesaat lagi akan dilantik menjadi Presiden dan wakil Presiden RI harus siap dengan segala risiko tidak ingin dikatakan pemerintahan cengeng.
“Kalau kenyataannya pemerintahan Jokowi yang harus menaikkan harga BBM ya harus dilakukan meskipun itu kebijakan yang tidak populer. Pemerintah dituntut untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan kesra tapi kalau uangnya tidak ada bagaimana?” kata JK di Jakarta, Senin (8/9/2014).
Menaikkan harga BBM merupakan solusi terakhir yang harus diambil untuk mengurangi subsidi BBM yang masih tinggi. Orang-orang yang dulu menolak kenaikan harga BBM sekarang pasti mendukung, situasinya sudah berubah.
Soal polemik pesawat Kepresidenan yang diusulkan dijual dengan dalih efisiensi, JK mengatakan, itu pemikiran Maruara Sirait politisi muda PDIP yang semangatnya menggebu-gebu tidak terkontrol.
“Nggak mungkin pesawat Kepresidenan itu dilego, apa kata rakyat nanti,” kata JK.
Sementara itu, Dipo Alam Sekretaris Kabinet secara terpisah menyayangkan sikap beberapa elit yang sering membuat pernyataan berlebihan. Mereka lupa yang menjadi kepala pemerintahan sekarang ini masih Susilo Bambang Yudhoyono. Ruang konsultasi menjelang transisi sering disalahartikan seakan-akan boleh menginterogasi menteri dan jajaran di bawahnya. (jos/dwi)