Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu mengungkapkan nilai ekspor provinsi itu selama Juli 2014 tercatat sebesar 22,10 juta dolar Amerika Serikat.
“Ini menurun jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Juni yang tercatat sebesar 22,15 juta dolar AS, atau turun 0,23 persen,” Kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Nurul Hasanuddin di Bengkulu, seperti yang dilansir Antara, Minggu(7/9/2014).
Dari keseluruhan ekspor barang Provinsi Bengkulu, menurut dia, tercatat sebanyak 38,59 persen merupakan transaksi ekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu.
“Nilai ekspor melalui pelabuhan Pulau Baai, berdasarkan harga free on board (FOB) mencapai 8,53 juta dolar AS, atau sebesar 139,274 ton volume barang,” kata dia.
Sementara itu, transaksi ekspor barang hasil bumi Bengkulu terbesar, yakni melalui Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat, sebesar 44,89 persen.
“Melalui Tanjung Periuk, Jakarta, sebesar 0,32 persen, dan melalui Sungai Musi/Boom Baru (Sumatera Selatan) 16,20 persen,” ucapnya.
Menurut jenis barang ekspor, pada bulan Juli, Bengkulu, melalui Pelabuhan Pulau Baai, mengekspor komoditas Batubara dan cangkang sawit.
“Yang paling mendominasi, yakni jenis komoditas batu bara sebesar 86,70 persen atau 7,97 juta dolar AS, untuk cangkang sawit hanya 13,30 persen atau 1,14 juta dolar AS,” kata Hasanuddin.
Negara tujuan ekspor terbesar, kata dia, yakni India sebesar 21,91 persen, diikuti Italia 21,48 persen, Jepang berada di urutan ketiga dengan nilai 14,45 persen.
“Komoditas hasil bumi Bengkulu juga diekspor ke sejumlah negara lain, seperti Filipina sebesar 13 persen, AS, Malaysia, Kamboja, Taiwan, Turki, Vietnam, Argentina, Brazil, Jerman, dan Kanada masing-masing tercatat di bawah angka 10 persen,” ujarnya.(ant/nif/ain)