Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) akhirnya dibekukan oleh pihak Rektorat UINSA. Pembekuan dilakukan menyusul polemik pemasangan spanduk bertuliskan “Tuhan Membusuk” saat Orientasi Cinta Akademik dan Almamater (Oscaar) 2014.
Dr Muhid, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA, Rabu (3/9/2014) mengatakan pembekuan dilakukan sejak Selasa (2/9/2014). “Ini adalah langkah-langkah yang kami ambil karena kami tak ingin polemik ini berkepanjangan,” kata Muhid.
Pembekuan ini kata Muhid, berdasarkan SK Rektor nomor IN.02/1/PP.00.9/1199/P/2011 tentang kode etik mahasiswa dan SK nomor UN.08/1/PP.00.9/SK/37/P/2014 tentang tata tertib Oscaar.
Pembekuan ini sekaligus sebagai bentuk pembinaan yang mendidik bagi mahasiswa khususnya yang ada di Dema. “UINSA ini hidup di tengah masyarakat sehingga tak serta-merta jalan pikiran mahasiswa bisa diterima masyarakat,” kata dia.
Muhid mengatakan, tak ada maksud untuk memberangus kreatifitas mahasiswa dalam pembekuan ini. “Kami tetap berikan ruang kritis bagi mahasiswa, tentu ruang kritis itu harus disampaikan dengan arif dan cara yang baik,” ujarnya.
Sekadar diketahui, Oscaar mahasiswa baru Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA pada 288-31 Agustus kemarin sempat menuai polemik setelah adanya spanduk bertuliskan “Tuhan Membusuk”. Bahkan akibat spanduk ini, FPI Jawa Timur merespon dengan melaporkannya ke Polda Jawa Timur. (fik/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
