Sabtu, 23 November 2024

Satu Dekade, Kematian Munir Masih Misteri

Laporan oleh Triono
Bagikan

Bulan September 2014 menandai sepuluh tahun kematian Munir Said Thalib aktivis hak asasi manusia.

Meski sudah satu dekade berlalu, kasus kematian Munir masih menyisakan tanda tanya dan banyak pihak menganggap kasus ini belum selesai, terutama istrinya Suciwati.

“Kalau hanya pelaku lapangannya saja, itu mudah saya pikir. Tapi dalangnya, sampai sekarang masih bebas. Dan kita bisa lihat itu. Selama kasusnya tidak terselesaikan, kami akan tetap minta pemenuhan keadilannya,” kata Suciwati seperti dilansir BBC, Rabu (3/9/2014).

Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi bulan Maret 2014, kasus Munir masih bisa dibuka melalui mekanisme pengajuan kembali seperti yang diungkap Mahmud Mulyadi pakar hukum pidana dari Universitas Sumatera Utara.

“Kalau seandainya ada bukti-bukti yang baru, yang selama ini belum disodorkan alat-alat buktinya, maka menurut saya, kasus Munir itu masih bisa diangkat untuk PK,” kata Mahmud.

Sekadar diketahui bahwa Munir meninggal dunia pada 7 September 2004 di pesawat Garuda Indonesia, dalam perjalanan dari Jakarta ke Amsterdam, Belanda.

Racun arsenik ditemukan di tubuh Munir yang membuat banyak pihak yakin Munir tidak mati secara alamiah.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga sempat membentuk tim investigasi independen atas kasus Munir dan menyebutnya sebagai ujian bagi sejarah. Namun, hasil penyelidikan tim investigasi independen belum pernah diterbitkan ke publik.

Dalam kasus ini, Pollycarpus Budihari Priyanto mantan pilot Garuda didakwa sebagai pembunuh aktivis HAM tersebut. Sedangkan Mayjen (purn) Muchdi PR juga ditahan dengan dugaan sebagai otak pembunuhan Munir, tapi Muchdi akhirnya divonis bebas.(bbc/ono/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs