Sabtu, 23 November 2024

AFTA Bukanlah Satu-satunya yang Harus Dihadapi Indonesia

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Pwee Leng akademisi dari UK Petra, ketika menjadi pembicara di Kampoeng Perubahan Suara Surabaya, Sabtu (30/8/2014). Foto : Totok suarasurabaya.net

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, sebenarnya bukanlah satu-satunya yang harus dihadapi Indonesia pada tahun 2015 mendatang. Selain keterbukaan ekonomi tingkat ASEAN, beragam kerjasama ekonomi setidaknya juga akan dihadapi Indonesia.

“Kita juga punya kerjasama antara Indonesia dan Jepang,” kata Pwee Leng akademisi dari Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya sekaligus praktisi bisnis internasional ketika menjadi pembicara di Kampoeng Perubahan Suara Surabaya Media, Sabtu (30/8/2014).

Menurut Pwee Leng, khusus AFTA setidaknya telah ada 10 negara, terakhir adalah Kamboja yang bergabung. Dengan demikian pada tahun 2015 mendatang, Indonesia akan memasuki perdagangan bebas khususnya untuk wilayah ASEAN.

Pwee Leng mengatakan, perdagangan bebas sebenarnya bukanlah hal baru. Di Eropa, bahkan kerjasama diantaranya negara sudah terjalin lama dengan menggunakan uang bersama bernama Euro.

“Di Eropa saja sudah membubarkan diri, kok di ASEAN baru terbentuk, inikan aneh padahal di Eropa itu banyak susahnya ketimbang untungnya,” kata dia.

Karenanya, Pwee Leng berharap seluruh masyarakat segera mempersiapkan diri. Apalagi selama ini Indonesia sebenarnya sudah menjadi negara terbesar konsumen di Asia.

“Kita itu selama ini sudah jadi pasar tunggalnya, jadi pasar tunggal negara manapun. Barang tak laku di negara orang, masuk Indonesia langsung mengantri,” kata dia.

Dengan ekonomi bebas, maka peluang Indonesia menjadi negara konsumen akan lebih besar lagi. Padahal masyarakat selama ini juga belum siap untuk menghadapi persaingan ini.

“Kita selama ini sengah mati untuk menjual ke luar negeri, padahal setelah ini serbuan barang asing akan meningkat, sedangkan di satu sisi kita masih kesulitan menjual ke luar,” ujarnya.

Sekadar diketahui, pernyataan Pwee Leng ini disampaikan di depan ratusan peserta Kampoeng Perubahan dengan tema “Start Your Business Now” yang digelar sejak Sabtu pagi.

Bincang bisnis ini setidaknya menghadirkan tiga narasumber. Selain Pwee Leng juga hadir Roy Juan, pemilik 14 perusahaan, serta Doni Susanto pebisnis IT. (fik/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs