Ratusan sopir dan becak motor (bentor)-nya ini memenuhi sebagian lajur di Jalan Pahlawan, di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jumat (2/8/2019).
Mereka sedang berunjuk rasa. Belakangan, sejumlah sopir bentor di beberapa lokasi di Surabaya jadi sasaran penertiban petugas gabungan pemerintah.
Sebagian dari mereka membawa papan kayu seadanya berisi kata-kata yang menggambarkan keadaan mereka dalam bahasa jawa.
Seperti bagaimana mereka sebagai orang mlarat (miskin) dan tidak memiliki banyak tenaga untuk menafkahi keluarganya.
Mereka yang biasa ngetem di Jalan Wonokromo, Perak, dan lain sebagainya ditertibkan. Tidak diizinkan mengendarai bentornya lagi.
Aksi mereka di depan Kantor Gubernur berkaitan itu. Mereka meminta tetap diizinkan mengegas bentornya untuk mencari nafkah.
M Sholeh, pengacara yang sedang mengadvokasi mereka mengatakan, para sopir bentor ini menuntut keberadaan mereka tidak diberangus.
Selain itu, mereka juga berharap pemerintah mencarikan solusi untuk melindungi mereka.
Setelah melakukan aksi sejak beberapa waktu setelah Salat Jumat, sejumlah perwakilan dari mereka didampingi M Sholeh yang juga telah mendeklarasikan diri maju sebagai Bakal Calon Wali Kota Surabaya Independen itu, ditemui perwakilan Pemprov Jatim.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur tidak bisa menemui mereka karena sedang ada agenda tertentu di Gedung Negara Grahadi.(den/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
