Wiji, pria yang yang ditemukan tewas di Pos Polisi Jl. Arjuno dengan membawa emas batangan diketahui penyebab kematiannya karena pendarahan dalam.
AKBP Sumaryono Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya mengatakan, hasil pemeriksaan yang dilakukan tubuh korban terdapat beberapa luka akibat senjata tajam. Namun penyebab kematiannya karena pendarahan dalam. Pelaku membacok dada kanan korban dengan bekas luka sedalam tiga centimeter.
“Selain melukai dahi korban, pelaku membacok dada kanan korban. Dan itu mengenai kalau tidak salah aorta korban,” kata AKBP Sumaryono, Senin (18/8/2014).
Dia menambahkan, dari hasil hasil visum, bacokan itu tidak membuat darah Widji mengalir keluar. Justru darah menggenang di dalam tubuhnya. Darah yang menggenang itulah yang menyebabkan kematian korban. “Darah yang menggenang itu hingga 2 liter,” ujarnya.
Sumaryono juga mengatakan, saat dibunuh, korban tidak melakukan perlawanan sama sekali. Hal itu terlihat dari tidak adanya luka maupun goresan di badan Widji.
“Saat ditemukan, memang ada simbahan darah di sekitar tubuh Widji. Tetapi itu darah dari luka di dahinya,” kata dia.
Barag yang hilang dari korban, kata Sumaryono, adalah uang Rp 50 juta, dompet, dan jaket. Sementara emas batangan di saku kanan dan dua handphone tidak diambil.
Sekadar diketahui, seorang pria berusia sekitar 35 tahun ditemukan tak bernyawa di Pos Polisi Pasar Kembang, Surabaya, Minggu (17/8/2014) sekitar pukul 11.00 WIB. Jenazah pria tersebut ditemukan dalam posisi tidur terlentang, dengan bekas luka di bagian dahi sebelah kanan.(wak)
Teks Foto:
– Tim Identifikasi Polrestabes Surabaya melakukan olah TKP di Pos Polisi Jl. Arjuno.
Foto: Dok. suarasurabaya.net