Tabuh genderang mengiringi pembuakaan Asian Fashion Week 2014, Jumat (15/8/2014). Bersamaan dengan itu, peraga-peraga busana tampil berjajar rapi, dan mulai menampilkan karya-karya memukau.
Busana dengan unsur batik yang dikombinasikan ornamen-ornamen Amerika Latin menyita perhatian pengunjung Asian Fashion Week di Ciputra World Surabaya, malam itu.
Busana yang mengangkat budaya lokal itu merupakan hasil kolaborasi 10 siswa dari Arva School of Fashion Surabaya bersama seorang desainer muda dari Bolivia dan desainer muda Mexico.
Rupanya, konten lokal dalan budaya Indonesia tampil dalam karya para desainer dari 16 negara, selain Arva School of Fashion Surabaya, Sisca juga menyiapkan konsep kain tenun songket Bali.
Uniknya, penggarapan songket ini dipadukan dengan kain kulit yang pemotongan kainnya menggunakan teknikk laser cutting. Teknik ini tergolong baru dan jarang sekali digunakan di Surabaya.
Para desainer asal Indonesia cukup rajin menampilkan berbagai budaya lokal Indonesia, selain batik, songket juga ada tenun Lombok. Pada padan, bahan lokal Indonesia, menjadi penguat trend fashion Asia saat ini. (rst)