Cangkang Kapsul Berbahan Rumput Laut Upaya Menjamin Kehalalan di Produk Farmasi

Cangkang kapsul berbahan rumput laut merupakan upaya untuk menjamin kehalalan pada produk farmasi. Ini dikatakan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur. Ia menyebut, saat ini bahan baku cangkang kapsul dalam industri farmasi masih menggunakan gelatin, yang terbuat dari berbagai unsur hewani.

“Kalau pengen halal, kehalalannya guaranted (terjamin, red), maka cangkang kapsul berbasis rumput laut, 100 persen halal. Ini akan menjadi bagian upaya membreakdown UU 33 tahun 2014, UU tentang jaminan produk halal. Ini perlu banyak breakdown dari seluruh dudi (dunia usaha dan dunia industri, red), terutama juga dari kampus,” ujar gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu.

Oleh karenanya, ia mendukung Unair yang saat ini baru saja meresmikan industri cangkang kapsul berbahan rumput laut produksi Teaching Industry Unair. Ia mengatakan, Pemprov Jatim akan mendorong agar perusahaan besar farmasi di Jawa Timur bisa beralih menggunakan cangkang kapsul inovatif tersebut.

“Teknologinya sangat penting untuk direplikasi di banyak tempat. Saya ingin ajak banyak industri farmasi yang berbahan baku rumput laut,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, jika industri yang digagas unair ini terbukti berhasil, maka industri akan dijadikannya salah aatu anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim.

Di sisi lain, Muhammad Nasih Rektor Unair mengatakan, cangkang kapsul berbahan rumput laut ini memiliki beberapa kelebihan. Pertama yaitu karena tak berbahan hewani seperti dikatakan Khofifah dan kedua karena dari segi harga diklaimnya bisa bersaing.

Keberadaan rumput laut yang melimpah, membuat Nasih yakin inovasi ini akan memutus ketergantungan Indonesia pasa import cangkang kapsul. Seperti diketahui, saat ini Indonesia masih mengimpor produk ini dari beberapa daerah seperti Thailand, Bangladesh, India, dan China. (bas/tin/ipg)