Status Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, dinaikkan dari waspada menjadi siaga.
“Terhitung sejak hari Selasa (12/8/2014) pukul 10.00 WIB, status Gunung Slamet dinaikkan dari Waspada menjadi Siaga,” kata Surono Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat dihubungi Antara dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (12/8/2014).
Menurut dia, peningkatan status tersebut dilakukan karena adanya peningkatan kegempaan, suhu air panas, dan secara visual teramati letusan yang mengeluarkan semburan dan luncuran lava pijar hingga 1,5 kilometer ke arah barat daya serta diikuti suara dentuman.
Terkait peningkatan status tersebut, dia mengimbau masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah Gunung Slamet.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM pada tanggal 10 Maret 2014, pukul 22.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari aktif normal (level I) menjadi waspada (level II).
Peningkatan status tersebut dilakukan karena aktivitas Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Brebes dan Tegal itu meningkat.
Oleh karena intensitas gempa atau letusannya semakin bertambah serta abunya semakin tinggi, PVMBG pada tanggal 30 April 2014, pukul 10.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).
Selanjutnya, PVMBG menurunkan status Gunung Slamet, dari siaga menjadi waspada pada Senin (11/8/2014) pukul 16.00 WIB karena aktivitasnya cenderung menurun.
Akan tetapi sejak pertengahan bulan Juli 2014, Gunung Slamet kembali menunjukkan peningkatan aktivitas, sehingga PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM kembali meningkatkan status gunung tertinggi di Jateng itu menjadi siaga pada hari Selasa (12/8/2014) pukul 10.00 WIB. (ant/dwi)