Partai Golkar melalui parlemen menyarankan agar pemerintah bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Harry Azhar Aziis Wakil Ketua Komisi XI DPR RI yang membidangi Keuangan.
“Presiden sudah menyatakan tidak akan mengambil kebijakan strategis terkait hal ini sehingga jelas menjadi kebijakan bagi Menteri Keuangan, ESDM dan BUMN yang baru agar mempersiapkan ketahanan perekenomian”, jelas Harry di Jakarta, Kamis (7/8/2014).
Ia sendiri menyarankan agar bank-bank lokal dapat melakukan merger.
“Melalui merger maka modal bank BUMN dapat meningkatkan dividen dengan margin hingga Rp.85 triliun per lima tahun sehingga mampu bersaing dengan bank-bank ASEAN sampai dengan 2020 yang lebih terbuka lagi,” tambahnya.
Bahkan menurutnya, merger bank-bank khusus seperti UMKM berpotensi dalam memberikan ketahanan perbankan lokal guna meningkatkan daya saing. Selain juga didukung bank sentral untuk meningkatkan jumlah pengusaha UKM yang saat ini mencapai 1,65% dari seluruh penduduk Indonesia.
Hal tersebut disambut baik oleh Hariyadi Sukamdani Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Kebijakan Publik, Fiskal dan Moneter . “Siapapun yang dipilih dari partai maupun non-partai untuk menempati posisi vital menyangkut masalah pembangunan ekonomi kedepan haruslah market-friendly,” tegas Hariyadi.(faz/dwi)