Sabtu, 23 November 2024

Pembatasan Solar Bersubsidi Berdampak Negatif pada Pengusaha

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Kamar Dagang Indonesia (Kadin) menyatakan, pembatasan penjualan solar bersubsidi yang dilakukan BPH Migas di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia berdampak negatif kepada pengusaha.

“Sudah pasti biaya produksi naik secara menyeluruh,” kata Natsir Mansyur Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Daerah/Bulog Kadin kepada Antara di Jakarta.

Meski kebijakan tersebut diberlakukan kepada SPBU, dia menjelaskan, hal itu tidak hanya berdampak pada sektor transportasi, melainkan berujung kepada semua sektor.

“Efek gandanya besar sekali, akan berdampak juga pada meningkatnya harga, iklim investasi, serta pengurangan jam kerja,” katanya.

Ditambah lagi, penerapan kebijakan yang tidak merata di tiap-tiap daerah akan menimbulkan masalah tersendiri.

“Akan muncul kecemburuan, satu daerah ada yang senang sementara yang lain tidak,” katanya.

Dia menjelaskan, kebijakan tersebut adalah politik anggaran yang harus dibahas oleh Presiden beserta menteri-menteri terkait karena menyangkut nasib rakyat Indonesia.

“Jangan tiba-tiba Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengeluarkan surat edaran seperti itu,” katanya.

Karena itu pihaknya menilai kebijakan tersebut kurang tepat dan berharap segera dicabut.

“Jadi kembalikan dulu model yang lama, semua terdistribusi, baru dibicarakan kembali pola yang akan dipakai untuk mengurangi subsidi BBM ini,” katanya.

Dia optimistis akan tercipta kondisi pembatasan BBM bersubsidi yang baik selama ada kesepahaman antara pemerintah dan pelaku usaha.

“Dunia usaha bersedia melakukan pembicaraan dengan pemerintah,” katanya. (ant/dwi/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs