Kerugian akibat tenggelamnya puluhan kapal di kawasan pantai Cupat dan Nambangan, Kenjeran diperkirakan mencapai Rp200 juta. Angka ini adalah perkiraan kasar karena jumlah kapal yang rusak mencapai 10 buah dengan harga perkapalnya antara 15-20 juta.
“Rata-rata satu kapal paling murah Rp20 juta,” kata Suripto, nelayan pantai Cupat, Kedung Cowek, Selasa (5/8/2014). Kerugian ini baru untuk kapal yang rusak karena terhantam ombak besar yang terjadi sepanjang pagi hingga siang ini.
Kapal-kapal milik nelayan di kawasan ini rata-rata berukuran panjang sekitar 5 meter dengan diameter tengah sekitar 1,5 meter.
Selain kapal yang pecah akibat terjangan ombak, angin kencang yang muncul sejak pagi tadi mengakibatkan sedikitnya 44 kapal milik nelayan Cupat dan Nambangan juga tenggelam.
Jika ombak sudah surut, mungkin kapal-kapal yang tenggelam ini masih bisa diangkat, tapi mesin kapal, kemungkinan juga rusak karena terendam air. “Untuk mesin, paling murah Rp2 juta,” kata Suripto.
Karenanya, para nelayan berharap pemerintah segera memberikan bantuan bagi para nelayan ini. Apalagi, mereka setidaknya sudah berhenti melaut sejak tiga hari akibat angin yang berhembus sangat kencang sehingga membayakan mereka.
Pantauan suarasurabaya.net, puluhan perahu nelayan ini sebenarnya sudah dinambatkan di tepian pantai. Tapi karena hari ini laut sedang pasang, perahu-perahu akhirnya mengapung kembali di atas air. Padahal di saat bersamaan angin kencang berhembus dan menerjang.
Di kawasan Kenjeran sendiri daerah terparah terjadi angin terjadi di dua pantai yaitu Pantai Cupat dan Nambangan. Para nelayan sendiri hingga siang ini juga terus berjaga untuk mengantisipasi datangnya angin kencang susulan.
Mereka juga sudah mulai mengangkat beberapa kapal yang sejak pagi tadi tenggelam. Untuk kapal yang rusak, mereka juga tampak mulai memperbaiki beberapa bagian yang memang bisa diperbaiki. Sedangkan untuk kerusakan parah, nelayan hanya bisa berharap segera mendapatkan bantuan dari pemerintah. (fik/rst)