Pernahkah Anda melihat foto potret yang kebanyakan adalah tokoh terkenal namun diubah sedemikian rupa oleh tangan-tangan kreatif sehingga tampak warna-warni dan terkotak-kotak?, Seperti ini misalnya.
Jika ya, tahukah Anda apa namanya seni ini?
WPAP (Wedha Pop Art) begitulah seni ini sering disebut. Salah pop art yang ditemukan dan dikembangkan oleh orang Indonesia bernama Wedha.
Seni ini sudah cukup terkenal di Indonesia hingga mancanegara, diantaranya seperti Malaysia dan Prancis. Bahkan beberapa waktu lalu, saat masa kampanye Pemilu Presiden 2014, WPAP bergambar sosok tokoh capres tersebar luas dengan share yang berjibun di media sosial.
“WPAP ini pop art nya Indonesia dan sudah lama ada. Soal WPAP capres kemarin memang sempat ramai dan banyak versi. Awalnya cuma satu orang yang membuat lalu di share. Kemudian beberapa orang yang bisa WPAP tetarik membuat sendiri versi mereka dan share kembali,” kata Gusti, salah satu anggota WPAP Community Chapter Surabaya.
Secara istilah, WPAP merupakan gaya seni atau ilustrasi yang mengubah foto tokoh atau figur terkenal dalam bidang-bidang datar dan berwarna-warni.
“Ciri khas WPAP itu warna warni dan terbentuk dari bidang atau garis imajiner yang lurus. Tidak boleh melengkung, alias wajib memiliki sudut degan tidak mengubah proporsi foto aslinya,” jelasnya pada suarasurabaya.net.
Alasannya, ia menambahkan, warna-warni merupakan gaya pop art yang merupakan bagian dari seni modern. Sedangkan garis-garis lurus yang saling terhubung tersebut merupakan ciri khas atau keunikan WPAP jika dibedakan dengan pop art lainnya.
Seperti foto obama dibawah ini. Yang memiliki lengkungan merupakan pop art pada umumnya yang ditemukan dan dikembangkan oleh Andy Warhol. Sedangkan yang terbentuk dari garis-garis bidang merupakan WPAP asli ciptaan dan buatan anak negeri.
Menurut Gusti, banyak yang mengatakan WPAP lebih baik dari pop art pada umumnya. “Salah satunya peneliti asal Amerika yang sempat bertemu dengan Pak Wedha dan anggota komunitas. Dari penelitiannya ia juga bilang WPAP satu-satunya komunitas dengan share foto dan karya seni terbanyak. Bahkan ia berencana memfilmkan WPAP.”
Sedangkan menurut Wedha sendiri WPAP adalah seni Tracing (menjiplak) yang bermartabat.
“Tracing ini adalah tracing kreatif yang tidak tunduk 100 persen pada apa yang sedang di trace dengan menggunakan bidang garis lurus.
Garis-garis lurus akan tampak lebih kuat dibanding dengan bidang bentukan garis-garis lengkung. Dan sesuatu yang terukur dengan tegas akan berkesan kuat,” tulis Wedha dalam situs wpapcommunity.com.
Sedangkan untuk pewarnaannya mengelompokkan dibagi menjadi warna depan, tengah dan kelompok warna belakang. Pengelompokan ini didasari adanya perbedaan panjang gelombang dan frekuensi getaran dari masing-masing unsur kimia pembentuk warna yang terpantul ke mata kita.
Jika dulu untuk membuat WPAP, Wedha banyak menggunakan cara manual yakni membuat dengan tangan, saat ini dengan adanya software desain seperti corel, ilustrator dna photoshop, membuat karya WPAP jauh lebih mudah dilakukan. Bagimana, apa Anda tertarik?. (ain/rst)