Joko Widodo, Presiden Terpilih minta masyarakat mulai hari ini kembali untuk menjalankan aktifitasnya seperti sedia kala. Ini harus dilakukan karena pemilihan presiden telah usai. Kini saatnya semua elemen untuk kembali bersatu demi memajukan bangsa.
“Inilah saatnya bergerak, mulai sekarang petani kembali ke sawah, nelayan kembali ke laut, anak-anak kembali ke sekolah, pedagang kembali ke pasar, buruh kembali ke pabrik, karyawan kembali ke kantor,” kata Joko Widodo ketika memberikan pidato perdana usai dinyatakan sebagai Presiden terpilih oleh KPU, Selasa (22/7/2014) malam.
Pernyataan Jokowi ini disampaikan dalam sebuah pidato singkat di atas sebuah kapal phinisi “Hati Buana Setia” yang sandar di pelabuhan rakyat Sunda Kelapa.
Jokowi sendiri menyampaikan pidato ditemani Jusuf Kalla, Wakil Presiden Terpilih. Mereka datang dengan mengendarai kapal cepat milik Polisi Air.
“Dengan kerendahan hati kami, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, menyerukan kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk kembali ke takdir sejarahnya sebagai bangsa yang bersatu; bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Pulihkan kembali hubungan keluarga dengan keluarga, tetangga dengan tetangga, serta teman dengan teman yang sempat renggang”.
“Lupakanlah nomor 1 dan lupakanlah nomor 2, marilah kembali ke Indonesia Raya. Kita kuat karena bersatu, kita bersatu karena kuat! Salam 3 Jari, Persatuan Indonesia!,” kata Jokowi.
Dalam pidato yang disampaikan dari atas kapal ini, Jokowi juga mengatakan jika pemilihan presiden kali ini merupakan bagian dari budaya politik yang santun.
“Kita bersama sama bertanggung-jawab untuk kembali membuktikan kepada diri kita, kepada bangsa-bangsa lain, dan terutama kepada anak-cucu kita, bahwa politik itu penuh keriangan; politik itu di dalamnya ada kegembiraan; politik itu ada kebajikan; politik itu adalah suatu pembebasan,” kata dia.
“Kesukarelaan yang telah lama terasa mati suri kini hadir kembali dengan semangat baru. Pemilihan Umum Presiden telah membawa politik ke sebuah fase baru bukan lagi sebagai sebuah peristiwa politik semata-mata, tetapi peristiwa kebudayaan. Apa yang ditunjukkan para relawan, mulai dari pekerja budaya dan seniman, sampai pengayuh becak, memberikan harapan bahwa ada semangat kegotong-royongan, yang tak pernah mati,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga sempat mengucapkan terimaksihnya pada pasangan Prabowo-Hatta. “Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada bapak Prabowo Subianto dan bapak Hatta Rajasa yang telah menjadi sahabat dalam kompetisi politik untuk mendapatkan mandat rakyat untuk memimpin negeri ini lima tahun ke depan”.
“Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Saya berharap, kemenangan rakyat ini akan melapangkan jalan untuk mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara kebudayaan”.
Mengenakan batik cokelat, dalam pidato kali ini Jokowi juga mengatakan optimismenya dan semangat gotong royong akan membawa bangsa ini menjadi bangsa maritim yang besar.
“Semangat gotong royong itulah yang akan membuat bangsa Indonesia bukan saja akan sanggup bertahan dalam menghadapi tantangan, tapi juga dapat berkembang menjadi poros maritim dunia, locus dari peradaban besar politik masa depan”. (fik)