Carlos Dunga mantan kapten pemenang Piala Dunia favorit menjadi kembali pelatih tim nasional Brasil dan akan diumumkan sebagai pengganti Luiz Felipe Scolari Selasa (15/7/2014) waktu setempat, lapor Globo seperti dikutip AFP dan dilansir Antara.
Konfederasi Sepak bola Brasil (CBF) sudah berencana mengumumkan bos baru itu pekan lalu, namun malah mengumumkan komisi teknik baru yang dikepalai mantan penjaga gawang cadangan Gilmar.
Setelah awalnya CBF akan menunjuk manan bos klub Corinthians, Tite, media Brasil pekan lalu melaporkan bahwa CBF telah beralih kepada Dunga yang dipecat setelah Piala Dunia 2010.
Globo melaporkan bahwa Dunga kemungkinan akan memilih Jorginho, yang seperti dirinya dan Gilmar adalah anggota skuat pemenang Piala Dunia 1994 di AS, sebagai tangan kanannya.
Koran Brasil itu menambahkan bahwa Dunga (50) telah diiming-imingi uang besar oleh Venezuela untuk memimpin tim masuk putaran final pertama kalinya pada Piala Dunia 2018 di Rusia.
Menurut Globo, Dunga kemudian lebih memilih melatih Brasil, ketimbang menerima bonus 5 juta dolar AS jika bisa mengantarkan timnas Venezuela ke putaran final Piala Dunia.
Mantan gelandang Fiorentina dan Stuttgart ini menggantikan pelatih Carlos Alberto Parreira setelah Piala Dunia 2006. Dia kemudian memimpin Brasil menjuarai Copa America pada 2007 dan Piala Konfederasi 2009.
Namun CBF memecatnya setelah Brasil tersisih pada perempat final Piala Dunia 2010 dari Belanda.
Dunga digantikan Mano Menezes tetapi kemudian digantikan kembali oleh Scolari yang ternyata tak bisa mengulang sukses Piala Dunia 2002 kendati sukses menjuarai Piala Konfederasi tahun lalu.
Dunga kini mengikuti jejak Parreira dan Scolari untuk menjadi pelatih Selecao kedua kalinya.
Pada era pertamanya, dia mencatat rekor 42 kali menang pada 60 pertandingan, di samping 12 seri dan enam kalah.
Striker Hulk mengatakan dia berharap Brasil setia dilatih oleh pelatih dari negeri sendiri, sembari memuji Scolari.
“‘Felipao membuat sejarah bersama Selecao. Dia telah sekali menjuarai Piala Dunia, sekali Piala Konfederasi. Tapi sayangnya dia tak bisa memenangkan gelar keenam,” kata penyerang yang bermain di klub Rusia itu.
“Saya berharap penggantinya adalah orang Brasil. Saya melihat Jerman, yang menjuarai trofi ini, Italia, Argentina, Brasil selalu ditangani pelatih negeri sendiri. Saya berharap itu berlanjut”.
Laga berikutnya Brasil adalah pertandingan persabatan 5 September di Miami melawan Kolombia yang mereka sisihkan di Piala Dunia, demikian AFP. (ant/dwi/ipg)