Meningkatnya jumlah kiriman atau paket melalui jasa PT Pos Indonesia, seiring dengan semakin dekatnya Idul Fitri, mengharuskan layanan tetap menggunakan standart operational procedure (SOP).
“Meskipun terjadi peningkatan barang kiriman atau omzet kiriman seiring dengan semakin dekatnya Idul Fitri, mengharuskan kami tetap menggunakan layanan sesuai dengan standart operational procedure yang ada,” kata Harisma Anugraha Kepala MPC Surabaya PT Pos Indonesia Jawa Timur.
Harisma mencontohkan pertanyaan isi barang kiriman kepada klien atau konsumen tetap harus dilakukan oleh petugas sebagais atu diantara prosedur standart untuk sebuah proses pengiriman barang melalui jasa pos.
Juga alamat yang dituju, harus dicantumkan dan ditulis sesuai dengan tujuan. “Hal-hal semacam itu memang harus dilakukan sebagai standar prosedur. Meskipun terjadi peningkatan, itu tetap harus dilakukan,” tegas Harisma.
Jika tidak, lanjut Harisma maka, hal itu akan membuka peluang terjadinya kesalahan prosedur atau kekeliruan prosedur. “Akibatnya tentu saja bisa fatal. Oleh karena itu, SOP tetap harus dijalankan,” kata Harisma.
Dalam operasionalisasinya, Mail Processsing Center (MPC) Surabaya PT Pos Indonesia Jawa Timur bekerjasama dengan sejumlah instansi terkait seperti imigrasi hingga Kepolisian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Untuk antisipasi segala kemungkinan, termasuk penanggulangan kiriman ilegal, maka kami sejak lama memang sudah berkoordinasi dengan Imigrasi, Kepolisian mengantisipasi kriminalitas,” tukas Harisma Anugraha saat berbincang dengan suarasurabaya.net, Senin (21/7/2014).(tok/ipg)
Teks foto:
-Meningkat, tapi layanan tetap sesuai SOP.
Foto: Totok suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
