Jumat, 31 Januari 2025

Polda Jatim Mulai Petakan Pengamanan Jalur Mudik

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Bulan Ramadhan sudah tinggal setengah perjalanan lagi. Jelang akhir Ramadhan, masyarakat mulai mempersiapkan mudik ke daerah asalnya. Jajaran lantas Polda Jatim sudah memetakan pengamanan jalur mudik tahun ini.

Kombespol Ferdianto Dirlantas Polda Jatim mengatakan, untuk jalur mudik ini ada di jalur Utara, Tengah dan Selatan. Untuk jalur mudik ini Polda sudah mendirikan 233 pos pengamanan dan 62 pos pelayanan (Pospam dan Posyan).

“Posyan ini nanti akan bergabung dengan instansi terkait seperti, Dinas Perhubungan (Dishub), Pramuka, kesehatan, dan Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia (ORARI) semua disitu akan bergabung,” kata dia.

Berapa personil yang disiapkan Polda Jatim dalam pengamanan arus mudik tahun ini, kata dia, sebanyak 9994 personel. Polda juga sudah memetakan daerah yang rawan macet.

“Untuk di wilayah Utara, pertama Polsek di Lamongan km 43 kemudian Duduk Sampeyan karena bottle neck disitu, kemudian di Kembang Juri, Mengkreng, Jombang, Nganjuk dan Kediri itu ada pertigaan disitu”, kata dia.

Sementara itu, kemacetan yang ada di sekitaran pasar tumpah atau sentra oleh-oleh. Kombespol Ferdianto mengatakan, Polda Jatim sudah menyiapkan pengaturannya.

“Tempat yang macet ini mungkin di pasar tumpah, kemudian nanti ada pasar tumpah itu ada beberapa metodenya. Untuk TB nya cara bertindak adalah nantinya membuat barikade-barikade sehingga pasar tumpah itu tidak benar-benar tumpah ke jalan”, kata Ferdianto.

Untuk mengantisipasi itu, kata Kombespol Ferdianto, pihaknya akan membuat tempat penyeberangan tertentu di luar sisi sehingga dari pasar itu masyarakat tidak seenaknya saja menyebrang satu-satu menyebrang sehingga menambah kemacetan.

“Tapi nanti kita atur, mungkin kalau hanya satu kita tunggu dulu atau berapa menit baru kita sebrangkan”, paparnya.

Kemacetan di Duduk Sampean dan Mengkreng juga sudah dipantau oleh Polda Jatim. “Untuk di Duduk Sampean itu akan kita alihkan jadi nanti jalurnya yang ada kereta apinya itu kita arahkan ke arah Tuban dan kalau misalkan ke Surabaya ini akan putar lagi, begitu juga untuk di Mengkreng”, ujarnya.

Sementara potensi macet pasca dibangunnya double track di Lamongan, sudah menjadi catatan tersendiri bagi Dirlantas Polda Jatim.

“Kalau kita itung setiap 20 menit kereta lewat, palang pintu setiap tujuh menit juga tutup sehingga akan menambah volume kendaraan yang begitu padat di sana. Kemarin kita juga lihat memang ketinggian dari kedua rel kereta api itu agak turun sehingga sekarang sudah diperbaiki. Jadi ditimbun sehingga tidak menambah kecepatan yang terlalu rendah”, kata dia.

Tim Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polda akan diperbantukan di daerah rawan macet, sementara tim Brimob punya tugas sendiri.

Kata Kombespol Ferdianto, Brimob akan kita tempatkan di tempat-tempat yang rawan kejahatan seperti di Jati Peteng itu rawan di daerah Tuban kemudian di Monumen Gubernur Suryo di Ngawi ditempatkan satu pleton personel.

“Kemudian di Baluran Banyuwangi yang agak rawan disana terdapat tanjakan yang jalanya panjang dan agak gelap. Kemudian di Gemitir, TTP 12, Gunung Gemitir perbatasan Jember dengan Banyuwangi. Kita tempatkan Brimob-brimob yang siap untuk mengantisipasi kejahatan dan perampokan disana”, paparnya.

Kombespol Ferdianto menambahkan, Polda sudah menyiapkan bantuan mata berupa CCTV di jalur mudik tahun ini. “Kita sudah menempatkan ada sekitar 184 tempat CCTV di lokasi – lokasi rawan kecelakaan dan rawan macet di seluruh jajaran Polda Jawa Timur.

Di samping itu Polda Jatim juga sudah menyiapkan kendaraan roda dua sebanyak 450 untuk bisa mengurai daerah-daerah yang rawan macet selama operasi ketupat yang akan dimulai pada 22 Juli-6 Agustus 2014 mendatang. (art/dwi/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 31 Januari 2025
29o
Kurs