Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) akan memberikan kompensasi kepada para pelanggan di sejumlah wilayah yang terkena dampak pemadaman listrik, kemarin, Minggu (4/8/2019).
Sripeni Inten Cahyani Plt Dirut PT PLN mengatakan, kompensasi itu dihitung sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan dengan Indikator Lama Gangguan.
Ketentuan mengenai kompensasi kepada konsumen yang dirugikan karena pemadaman listrik, ada dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 27 Tahun 2017.
Berdasarkan peraturan itu, kompensasi untuk konsumen golongan tarif yang kena penyesuaian sebesar 35 persen dari biaya beban atau rekening minimum.
Sedangkan untuk konsumen golongan tarif yang tidak dikenakan penyesesuaian tarif tenaga listrik, kompensasinya sebesar 20 persen dari biaya beban atau rekening minimum.
Penerapan kompensasi itu, lanjut Sripeni, diberlakukan untuk rekening bulan berikutnya.
“Kami mohon maaf untuk pemadaman yang terjadi, selain proses penormalan sistem, kami juga sedang menghitung kompensasi bagi para konsumen. Besaran kompensasi yang diterima dapat dilihat pada tagihan rekening atau bukti pembelian token untuk konsumen prabayar,” ujarnya di Kantor Pusta PT PLN, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
Khusus untuk pelanggan prabayar, pengurangan tagihan disetarakan dengan pengurangan tagihan untuk tarif listrik reguler. Pemberian kompensasi akan diberikan pada saat pelanggan membeli token prabayar berikutnya.
Kemudian, untuk pelanggan premium, PLN akan memberikan kompensasi sesuai Service Level Agreement (SLA) yang sudah ditandatangani bersama.
Sripeni yang terhitung baru empat hari menjadi pelaksana tugas Dirut PLN menambahkan, sekarang PLN sedang menghitung nilai kompensasi yang akan diberikan kepada konsumen.
Usai mendapat teguran langsung dari Joko Widodo Presiden, Plt Dirut PLN menyatakan akan terus bekerja maksimal supaya aliran listrik kepada para pelanggan segera kembali normal.
“Kami bekerja semaksimal mungkin penormalan seluruh pembangkit dan transmisi yang mengalami gangguan, saat ini sejumlah pembangkit listrik sudah mulai masuk sistem mencapai 9.194 MW,” tegas Sripeni.
Sekadar informasi, kemarin aliran listrik di Jabodetabek, Banten, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah sempat terputus selama sekitar 10 jam mulai pukul 11.50 WIB.
Bahkan, ada sejumlah wilayah di Jabodetabek yang sampai siang hari ini masih belum bisa kembali menerima aliran listrik. (rid/tin/ipg)