Pemerintah akan terus tingkatkan kemampuan tempur dan pertahanan negara dengan memperkuat industri pertahanan dalam negeri. Salah satu langkah yang dilakukan dengan memberikan kepercayaan pemesanan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) pada perusahaan lokal dalam negeri.
“Peningkatan kemampuan paling tepat didukung dengan industri pertahanan yang kuat pula, sehingga melahirkan alutsista TNI yang mandiri dan kuat,” kata Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pertahanan di sela-sela mengikuti kunjungan kerja MPR RI di Dermaga Ujung PT PAL Indonesia, Surabaya, Selasa (15/7/2014).
Menurut Sjafrie, salah satu industri pertahanan yang saat ini diberikan kepercayaan adalah PT PAL Indonesia. Perusahaan yang berada di Surabaya ini kini terus diberikan kepercayaan untuk membangun alutsista TNI khususnya TNI Angkatan Laut.
“Setelah adanya Komite Kebijakan Industri Pertahanan, kita terus tingkatkan pemesanan alutsista baik pesawat, kendaraan tempur, maupun kapal laut dari industri dalam negeri,” kata Sjafrie.
Di PT PAL sendiri, saat ini pemerintah juga sedang memesan sebanyak 32 Kapal Cepat Rudal masing-masing 16 unit KCR 60 meter dan 16 unit KCR 40 meter dengan harga sekitar Rp200 miliar tiap unitnya.
Sementara itu, dalam kunjungan ke PT PAL kali ini turut hadir Sidarto Danusubroto, Ketua MPR, serta beberapa anggota Komisi I, Komisi VI, Komisi XI serta beberapa pejabat dari Kementerian Pertahanan.
Di PT PAL, rombongan anggota MPR ini langsung melakukan kunjungan dengan berkeliling perusahaan. Mereka diantaranya melihat produksi beberapa kapal perang pesanan TNI Angkatan Laut, serta beberapa pesanan kapal niaga yang dikerjakan PT PAL.
Tak hanya itu, mereka juga sempat masuk ke dalam KRI Sampari 628, sebuah kapal perang cepat rudal yang baru saja rampung dibangun PT PAL. Di KRI Sampari ini, rombongan anggota MPR ini juga sempat naik dan melihat persenjataan yang akan ditanamkan di KRI tersebut. (fik/ipg)