Joko Widodo Presiden menekankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkelanjutan sebagai fokus penggunaan anggaran negara di tahun 2020 mendatang.
Menurut Jokowi, negara harus hadir dalam upaya pembangunan SDM Indonesia agar memiliki daya saing dalam persaingan global.
“Investasi SDM tidak bisa ditunda-tunda lagi. Pembangunan SDM memerlukan kehadiran negara. Oleh karena itu, sejak mulai dari kandungan, bayi, sampai anak-anak kita memasuki masa emas harus betul-betul diperhatikan jangan sampai ada angka kenaikan stunting,” ujar Presiden saat memberikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna membahas penyusunan RAPBN 2020, Senin (5/8/2019), di Istana Negara, Jakarta.
Untuk menunjang pembangunan maupun peningkatan SDM, Presiden menyadari perlunya sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang adaptif dengan perkembangan zaman. Sehingga, reformasi menyeluruh wajib dilakukan.
“Reformasi di bidang pendidikan dan pelatihan adalah menjadi kunci baik pelatihan vokasi mau pun pendidikan vokasi,” ucapnya.
Sejalan dengan itu, Jokowi menginginkan adanya peningkatan kualitas dan kuantitas riset serta inovasi yang dihasilkan di Indonesia.
Badan Riset Nasional, sebagaimana yang pernah disinggung Presiden beberapa waktu lalu, diharapkan bisa menjadi solusi bagi kemajuan negara melalui sektor penelitian.
“Perlu saya sampaikan sekali lagi bahwa Badan Riset Nasional harus segera diselesaikan sehingga kita tidak tertinggal dalam era disrupsi teknologi sekarang ini,” tegasnya.
Dalam forum itu, Presiden mengimbau supaya Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 menjadi instrumen utama dalam proses akselerasi daya saing ekonomi negara, utamanya di bidang ekspor dan investasi.
Walau gejolak ekonomi global ke depan masih harus diwaspadai, Presiden berharap RAPBN 2020 tetap bisa memperkuat daya saing nasional sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
“Kita masih melihat bahwa di tahun 2020 ekonomi global masih penuh dengan ketidakpastian. Karena itu RAPBN 2020 harus bisa menggambarkan kekuatan dan daya tahan ekonomi nasional kita dalam menghadapi gejolak-gejolak eksternal yang ada,” imbaunya.
Lebih lanjut, Jokowi minta anggaran negara yang disusun turut menciptakan ekosistem yang baik untuk tumbuh dan berkembangnya sektor swasta. Dengan investasi sektor swasta yang meningkat, maka dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.
“Yang paling penting adalah menciptakan ekosistem yang baik agar sektor swasta ini bisa tumbuh dan berkembang. Kita harus mendorong besar-besaran investasi bisa tumbuh dengan baik sehingga lapangan pekerjaan bisa terbuka sebanyak-banyaknya,” tandasnya. (rid/tin/ipg)