Soekarwo usulkan adanya penerapan jam malam selama masa tenang kampanye pemilihan presiden kali ini. Dengan adanya jam malam, kemurnian pilihan warga diharapkan bisa terjaga.
“Ini ada usulan, sudahlah jam 6 sore itu atau setelah magrib ditutup saja gang-gang kampung ya kayak jam malam gitu,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, Senin (7/7/2014).
Beberapa bupati/walikota, kata Soekarwo juga mengusulkan hal ini. Meski begitu, jam malam memang tak bisa begitu saja diterapkan. Harus ada koordinasi dengan KPU, Bawaslu, serta Kepolisian.
Soekarwo mengatakan, jam malam sebenarnya diperlukan minimal untuk menjaga kemurnian pilihan warga sehingga pilihannya tak sampai berubah hanya karena serangan fajar berupa money politik.
Apalagi, saat ini memasuki bulan puasa. “Banyak yang menyumbang atasnama puasa. Bagi-bagi takjil silakan, tapi jangan datang ke rumah untuk mengubah pilihan dengan takjil itu,” kata dia.
Sementara itu, terkait pemilihan presiden kali ini, Soekarwo yakin kondisi Jawa Timur akan aman. Berkaca pada pemilihan legislatif, yang ada hanyalah pelanggaran administrasi dan tidak sampai masuk ke ranah konflik masyarakat. (fik/ipg)