Lembaga pendampingan anak Cahaya Mentari menemukan, sepanjang tahun 2014 sebanyak 20 kasus Trafficking dan Anak Kekerasan Seksual (AKS) terjadi di kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak.
“Mayoritas yang kita temukan berusia SMP hingga SMA,” kata Mariyani, Koordinator lembaga pendamping anak Cahaya Mentari, Rabu (2/7/2014).
Menurut dia, mereka ini umumnya berasal dari keluarga yang kurang harmonis serta dari keluarga PSK lokalisasi Dolly dan Jarak. Banyak cerita dari mereka, yang umumnya merupakan anak yang kurang perhatian dari keluarga dan lingkungannya.
Bahkan, sebelum terjerumus, para anak ini umumnya juga dikenal sebagai anak kuburan, atau anak yang suka bermain di kawasan pekuburan Putat Jaya serta pekuburan Kembang Kuning.
“Di dua kuburan ini, ada praktek judi, minum minuman keras, juga ada praktek prostitusi. Anak yang suka main ke sana akhirnya jadi terbiasa,” kata dia.
Bahkan di kalangan anak-anak ini berlaku pergaulan yang cukup bebas. Ada satu anak yang akhirnya hamil akibat menjadi hadiah ulang tahun temannya. “Dia ini dijadikan hadiah ulang tahun, dikasih minuman dulu lantas diperkosa,” kata Mariyadi.
Hal yang sama diungkapkan Nanis Cairani, Kepala Bapemas KB Kota Surabaya. Menurut dia, LSM Cahaya Mentari merupakan salah satu lembaga binaan pemerintah kota surabaya.
“Di kawasan Putat, lembaga ini memang sekaligus sebagai pusat krisis centre,” ujarnya. Anak temuan Cahaya Mentari ini kini dalam pengawasannya dan terus dilakukan pendampingan.
Nanis mengatakan, tak mudah untuk menyembuhkan mereka karena rata-rata sudah masuk kategori ketagihan seks.(fik/rst)