Puluhan mahasiswa dan pegawai Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar salat gaib bagi almarhum KH Maimoen Zubair pada Selasa (6/8/2019) siang. Sebelumnya, Mbah Maimoen wafat di Mekkah hari ini pada usia 90 tahun.
Bertindak sebagai imam dalam salat gaib ini yaitu Prof. Ahmad Faisol Haq Guru Besar UINSA. Salat digelar langsung setelah para jemaah menyelesaikan salat dhuhur di masjid Raya Ulul Abab yang berada di dalam kompleks Kampus UINSA.
Prof. Ahmad Faisol mengatakan, tuntunan menggelar salat jenazah gaib pernah dicontohkan okeh Rasullulah saat mendengar kabar kematian Raja Habasyah dari Ethiopia. Mendengar kabar kematian tersebut, Rasullulah mengajak para sahabat untuk salat gaib.
“Biasanya salat gaib dilaksanakan setelah jenazah itu sudah dikubur, sehari dua hari, kita baru dengar berita, kita baru salat gaib. Tapi itu tidak rigid, tidak kaku. Yang penting jenazahnya waktu itu tidak depan orang yang salat. Itu sudah masuk salat gaib,” jelasnya usai menggelar salat gaib pada Selasa (6/8/2019).
Ia mengatakan, Mbah Maimoen adalah sosok kyai yang sangat disegani. Ia mengaku mengenal almarhum sejak masih menjadi mahasiswa.
“Saya dulu itu, masih mahasiswa, saya sudah mengenal beliau. Beliau orang yang sangat disegani, terutama di NU. Beliau itu wibawa. Disamping beliau itu memang karomah. Banyak orang-orang itu minta doanya beliau. Beliau rupanya termasuk yang mustajabah,” jelasnya.
Ia berharap, almarhum mbah Maimoen mendapatkan ampunan Allah dan mendapatkan surga. Menurutnya, doa itulah yang paling penting pada sebuah salat gaib.
“Ya Allah ampunilah dosa dia, rahmati kasih sayangilah dia, selamatkan dia, dan maafkan dia. Dan jadikanlah surga itu tempat tinggalnya,” pungkasnya. (bas/tin/dwi)