Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur akan menempatkan satuan Brigade Mobil (Brimob) dan Sabhara di jalur-jalur rawan kejahatan diantaranya di jalur Pantai Utara Jawa Timur. Penempatan personel khusus tersebut untuk mengantisipasi bajing loncat dan begal selama ramdhan dan arus mudik Lebaran.
Irjen Pol Unggung Cahyono Kapolda Jawa Timur mengatakan, penempatan personel untuk melakukan pengamanan akan dimulai pada H-10 hingga H+10 Lebaran. Sebanyak 9.094 personel akan disebar di setiap titik daerah rawan.
“Kekuatan kami ada 9.094 personel yang akan melakukan pengamanan di jalur-jalur rawan,” kata Irjen Pol Unggung usai memimpin apel kenaikan pangkat di Mapolda Jatim, Senin (30/6/2014).
Polda Jatim akan menempatkan dua peleton Sabhara di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, tepatnya di daerah perbatasan Tuban dan Rembang. Dua peleton Sabhara juga akan diterjunkan di dekat Monumen Gubernur Suryo, Ngawi. Sedangkan satu peleton Brimob akan dikerahkan di daerah Jati Peteng, Tuban, serta Kecamatan Banyuputih, Situbondo.
“Khusus di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, akan diturunkan dua peleton Sabhara. Tiap kapal akan dijaga dua polisi,” ujarnya.
Unggung menambahkan, pengamanan ini juga sebagai langkah antisipasi kejahatan yang cenderung meningkat selama bulan Ramadhan, yaitu pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) atau sering disebut 3C. “Berdasarkan pengalaman tahun lalu,biasanya kalau awal ramadhan landai, nanti menjelang lebaran kejahatan 3C meningkat,” kata dia.
Pihak Polda Jatim mengantisipasi dengan menerjunkan satuan personel untuk melakukan cipta kondisi yang sudah dilakukan beberapa bulan terakhir ini. “Jam-jam rawan biasanya malam. Bahkan, Sabtu-Minggupun sekarang terjadi tindak kriminal,” pungkasnya. (wak/rst)