Sabtu, 23 November 2024

Imam Mengais Rupiah di Tengah Kemacetan Duduk Sampeyan

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan

Tidak dipungkiri kemacetan yang terjadi setiap hari di jalan Raya Duduk Sampeyan, Kabupaten Gresik membuat jengah ribuan pengendara yang melintas. Kepulan asap, suara bising kendaraan serta klakson melengkapi kemacetan yang terjadi.

Hal yang Lumrah, begitu orang-orang menilai kondisi yang sudah bertahun-bertahun terjadi di satu diantara jalur provinsi ini. Saking seringnya, hingga pengendara hafal kapan jalur tersebut sulit untuk dilewati dengan waktu yang normal.

Saat melintas di perempatan Jl. Raya Duduk Sampeyan, tepat di Pasar Duduk Sampeyan, pandangan teralihkan. Beberapa orang terlihat bergantian menghentikan laju kendaraan. ‘Ayo cepet.. Ayo Cepet’ teriak Pria tinggi yang terlihat kusam karena kulit terbakar matahari, yang sedang mengatur lalulintas di perempatan itu.

Dari ribuan orang yang mengeluh, Imam warga Duduk Sampeyan mencoba untuk mencari recehan dengan jasanya, menyebrangkan kendaraan serta orang yang berjalan untuk menembus kemacetan yang terjadi di Jl. Raya Duduk Sampeyan.

Pria berusia 37 tahun ini, sudah 15 tahun menjalani profesinya sebagai Polisi Cepek di perempatan Duduk Sampeyan. Rupiah demi rupiah dia kumpulkan dari warga yang secara sukarela memberi karena merasa telah dibantu untuk menyebrang jalan yang begitu padat.

Dibantu beberapa orang temannya, dia menekuni profesi tersebut dengan mempertaruhkan nyawa dalam bahaya kecelakaan dan kepulan hitam asap kendaraan-kendaraan besar yang melintas.

“Sudah biasa mas, yang penting hati-hati,” kata Imam sembari mengatur lalulintas disana.

Tak dipungkiri, profesinya ini membantu pengendara maupun warga sekitar perempatan jalan Raya Duduk Sampean. Dari jam lima pagi hingga jam lima sore, pria ini setiap hari menjalani profesinya. Bahkan, bisa dikatakan dia benar-benar paham dengan kondisi perempatan tersebut.

Lelah, sudah pasti. Namun pria ini tidak mempermaslahkan demi recehan yang bisa dia kumpulkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-sehari. “Yang penting halal dan bisa bisa buat beli makan,” ujarnya.

Dia hanya berharap, kemacetan yang terus menerus terjadi ini bisa segera diatas oleh pihak-pihak yang mempunyai wewenang. Meski penghasilannya akan berkurang drastis jika jalan lancar, namun dia tidak akan mempermasalahkan hal itu. “Yang penting jalan lancar mas. Nanti juga ada rejeki lainnya yang datang,” pungkasnya. (wak/rst)

Teks Foto:
– Imam warga Duduk Sampeyan saat mengatur lalulintas di perempatan Jalan Duduk Sampeyan, Gresik.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs