Sabtu, 23 November 2024

Preview dan Prediksi Belgia vs Rusia

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Setelah berbalik unggul 2-1 melawan Aljazair pada pertandingan pertamanya, Belgia akan menguasai Stadion Maracana di Rio De Janeiro untuk menguatkan kepemimpinannya di Grup H. Apalagi, calon lawannya Rusia tak begitu mengesankan pada penampilan pertamanya saat melawan Korea Selatan dengan hanya bermain seri 1-1.

Seperti melansir Antara, andai menang, Belgia bisa segera memutuskan lolos ke 16 Besar, sebaliknya akan membuat Rusia berada dalam kesulitan besar.

Rusia harus menang karena tidak saja kemenangan itu akan menyalip Belgia di puncak grup, tetapi juga mengendurkan tekanan menuju 16 Besar mengingat lawan terakhirnya nanti satu kelas di bawahnya dan satu-satunya tim di grup ini yang sudah menelan kekalahan.

Saat melawan Aljazair, meskipun menguasai 67 persen distribusi bola, generasi emas Belgia kehilangan sentuhan Midas sampai-sampai pelatih Belgia Marc Wilmots terpaksa mengganti tiga pemainnya, termasuk duo Dries Mertens dan Maroune Fellani yang menggantikan duet Mousa Dembele dan Nacer Chadli, sehingga bisa menang dari Aljazair.

Kini Belgia menghadapi oposisi lebih tangguh, tetapi Wilmots mengaku tahu bagaimana beradaptasi menghadapi lawan yang lebih kuat.

“(Laga melawan Rusia) akan menjadi pertandingan yang amat taktis. Kami sudah menyaksikan Rusia menghadapi Korea dengan formasi rigid. Yang paling penting bagi kami adalah menutup ruang mereka,” kata Wilmots.

Belgia akan menghadapi Rusia yang juga akan menitikberatkan pertahanan untuk menutup superioritas fisik dan kecepatan pemain Belgia. Tapi sekali lagi, Belgia siap dengan skenario itu.

“Dengan para penyerang kami yang cepat, kami mestinya bisa mengeksploitasi kelemahan mereka. Mereka hanya punya dua pemain bertinggi di atas enam kaki,” kata Nicolas Lombaerts, bek Belgia yang bermain pada klub Rusia, Zenit St. Petersburg.

Namun Rusia tidak gentar menghadapi Belgia yang lebih difavoritkan ketimbang mereka. Rusia merasa memiliki kekuatan untuk bangkit yang lebih besar, merujuk pada meningkatnya permainan mereka pada babak kedua saat melawan Korea Selatan.

“Tim ini mempunyai kekuatan keinginan, mereka bisa bermain di level puncak,” kata pelatih Rusia Fabio Capello yang mendapatkan suntikan segar oleh pulihnya striker Alan Dzagoev yang absen pada laga pertama.

Rusia juga boleh membanggakan statistik pertemuannya dengan Belgia sebelum ini yang memenangi empat dari total delapan pertemuan mereka. Tapi Rusia juga tak pernah lagi bisa mengalahkan Belgia sejak Uni Soviet bubar. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
30o
Kurs